Anda merasa memiliki kualitas tidur malam yang buruk? Hati-hati, lama-kelamaan ini akan memicu tumbuhnya sel kanker yang bisa tumbuh sangat cepat dan menjadi lebih agresif.
Para peneliti mengatakan, kurang tidur atau sering mengalami gangguan saat tidur sehingga sering terbangun di malam hari akan menyebabkan tubuh makin lemah dan berbeda sekali dengan tubuh yang memiliki istirahat cukup. Peneliti mengatakan, kuncinya sebenarnya ada pada menurunnya sistem kekebalan tubuh, karena ini akan meredakan kemampuan tubuh dalam mengontrol atau memberantas kanker sejak dini.
Dalam studi yang dipublikasikan di Jurnal Cancer Research, para peneliti bereksperimen dengan cara merekayasa genetika tikus yang telah disuntik dengan sel-sel tumor.
Saat tikus tidur di siang hari, beberapa di antaranya dipaksa untuk bangun dan kembali dan tidur. Tikus lainnya tidak terganggu saat tikus itu tidur.
Setelah empat minggu, para peneliti menemukan bahwa tumor pada tikus dengan pola tidur terpecah menjadi dua kali lipat dibanding tikus yang pola tidurnya normal.
"Kurang tidur, istirahat terganggu mengubah kemampuan sistem kekebalan tubuh dalam menghadapi kanker, dan membuat penyakit berkembang dengan sangat agresif. Untungnya, penelitian kami juga bisa menemukan ada obat potensial," kata Ketua Pediatri Anak dari University of Chicago Hospital, seperti dikutip Daily Mail, Rabu (29/1/2014)
Menurut penelitian itu juga, ada implikasi yang lebih luas terkait gangguan tidur dan kanker pada populasi berusia tua. Implikasinya tentu saja, orang yang mengalami gangguan tidur alias sulit tidur nyenyak bakal makin melemah kondisi tubuhnya dan mudah sakit.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit memperkirakan bahwa sekitar 70 juta orang di Amerika menderita masalah tidur kronis. Tentu ini masalah serius yang harus ditangani secepatnya.
(Adt/Abd)
Baca juga:
Yoga Bantu Kurangi Peradangan Pasien Kanker Payudara
Anggur Merah Mencegah Jantungan dan Obesitas?
Masker Buah-buahan untuk Obati Jerawat
Para peneliti mengatakan, kurang tidur atau sering mengalami gangguan saat tidur sehingga sering terbangun di malam hari akan menyebabkan tubuh makin lemah dan berbeda sekali dengan tubuh yang memiliki istirahat cukup. Peneliti mengatakan, kuncinya sebenarnya ada pada menurunnya sistem kekebalan tubuh, karena ini akan meredakan kemampuan tubuh dalam mengontrol atau memberantas kanker sejak dini.
Dalam studi yang dipublikasikan di Jurnal Cancer Research, para peneliti bereksperimen dengan cara merekayasa genetika tikus yang telah disuntik dengan sel-sel tumor.
Saat tikus tidur di siang hari, beberapa di antaranya dipaksa untuk bangun dan kembali dan tidur. Tikus lainnya tidak terganggu saat tikus itu tidur.
Setelah empat minggu, para peneliti menemukan bahwa tumor pada tikus dengan pola tidur terpecah menjadi dua kali lipat dibanding tikus yang pola tidurnya normal.
"Kurang tidur, istirahat terganggu mengubah kemampuan sistem kekebalan tubuh dalam menghadapi kanker, dan membuat penyakit berkembang dengan sangat agresif. Untungnya, penelitian kami juga bisa menemukan ada obat potensial," kata Ketua Pediatri Anak dari University of Chicago Hospital, seperti dikutip Daily Mail, Rabu (29/1/2014)
Menurut penelitian itu juga, ada implikasi yang lebih luas terkait gangguan tidur dan kanker pada populasi berusia tua. Implikasinya tentu saja, orang yang mengalami gangguan tidur alias sulit tidur nyenyak bakal makin melemah kondisi tubuhnya dan mudah sakit.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit memperkirakan bahwa sekitar 70 juta orang di Amerika menderita masalah tidur kronis. Tentu ini masalah serius yang harus ditangani secepatnya.
(Adt/Abd)
Baca juga:
Yoga Bantu Kurangi Peradangan Pasien Kanker Payudara
Anggur Merah Mencegah Jantungan dan Obesitas?
Masker Buah-buahan untuk Obati Jerawat
