Menteri Perdagangan Gita Wirjawan meresmikan Pasar Tradisional Leuwipanjang di Purwakarta. Pasar ini dibangun dari Dana Tugas Pembantuan Kementerian Perdagangan tahun 2013 sebesar Rp 6 miliar.
"Kementerian Perdagangan (Kemendag) berkomitmen dalam program kerjanya untuk merevitalisasi pasar tradisional. Program ini dimaksudkan untuk mengubah citra pasar tradisional dari kesan kotor, semerawut, bau dan gersang menjadi pasar yang bersih dan tertib, serta memiliki daya saing yang selaras dengan perkembangan toko modern," ujar Gita di Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (29/1/2014).
Untuk menjaga persaingan dengan ritel modern ini, lanjut Gita, Kemendag juga melakukan pembatasan pendirian mini market dalam boleh lebih dari 150 unit per kabupaten. "Kalau mau lebih dari itu, harus bermitra dengan pengusaha daerah," lanjutnya.
Gita menyampaikan, selama periode 2011-2013, Kemendag telah merevitalisasi 461 unit pasar yang terdiri dari 53 pasar percontohan dan 408 pasar non-percontohan melalui dana Tugas Pembantuan sebesar Rp 1,9 triliun. Sebanyak 13 unit di antaranya berada di wilayah Jawa Barat dengan dana sebesar Rp 75 miliar.
Menurut Gita, program revitalisasi pasar ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya dalam mendorong percepatan pembanguan di daerah.
"Pertumbuhan ekonomo daerah akan memperkuat sektor perdagangan dan meningkatkan daya saing pasar domestik. Hal ini sangat penting dalam menghadapi tantangan dan kompetisi global yang semakin ketat," lanjutnya.
Dia mengharapkan dengan semakin banyak pasar diperbaiki, maka akan semakin banyak terjadi transaksi antara penjual dan pembeli sehingga secara otomatis akan membantu menstabilkan harga. Selain itu juga menambah omset dari para pedagang di pasar tradisional.
"Omzet transaksi di pasar tradisional sebelum direvitalisasi dan setelah direvitalisasi mengalami kenaikan rata-rata sebesar 57%," tandas Gita.
Baca juga:
Dana Revitalisasi Pasar Tradisional 2014 di Bawah Rp 1 Triliun
Kemendag Tetapkan 3 Pasar Percontohan di Jawa Tengah
Revitalisasi Pasar Tak Beres, Jokowi Panggil Dirut PD Pasar Jaya
"Kementerian Perdagangan (Kemendag) berkomitmen dalam program kerjanya untuk merevitalisasi pasar tradisional. Program ini dimaksudkan untuk mengubah citra pasar tradisional dari kesan kotor, semerawut, bau dan gersang menjadi pasar yang bersih dan tertib, serta memiliki daya saing yang selaras dengan perkembangan toko modern," ujar Gita di Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (29/1/2014).
Untuk menjaga persaingan dengan ritel modern ini, lanjut Gita, Kemendag juga melakukan pembatasan pendirian mini market dalam boleh lebih dari 150 unit per kabupaten. "Kalau mau lebih dari itu, harus bermitra dengan pengusaha daerah," lanjutnya.
Gita menyampaikan, selama periode 2011-2013, Kemendag telah merevitalisasi 461 unit pasar yang terdiri dari 53 pasar percontohan dan 408 pasar non-percontohan melalui dana Tugas Pembantuan sebesar Rp 1,9 triliun. Sebanyak 13 unit di antaranya berada di wilayah Jawa Barat dengan dana sebesar Rp 75 miliar.
Menurut Gita, program revitalisasi pasar ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya dalam mendorong percepatan pembanguan di daerah.
"Pertumbuhan ekonomo daerah akan memperkuat sektor perdagangan dan meningkatkan daya saing pasar domestik. Hal ini sangat penting dalam menghadapi tantangan dan kompetisi global yang semakin ketat," lanjutnya.
Dia mengharapkan dengan semakin banyak pasar diperbaiki, maka akan semakin banyak terjadi transaksi antara penjual dan pembeli sehingga secara otomatis akan membantu menstabilkan harga. Selain itu juga menambah omset dari para pedagang di pasar tradisional.
"Omzet transaksi di pasar tradisional sebelum direvitalisasi dan setelah direvitalisasi mengalami kenaikan rata-rata sebesar 57%," tandas Gita.
Baca juga:
Dana Revitalisasi Pasar Tradisional 2014 di Bawah Rp 1 Triliun
Kemendag Tetapkan 3 Pasar Percontohan di Jawa Tengah
Revitalisasi Pasar Tak Beres, Jokowi Panggil Dirut PD Pasar Jaya
