China telah menerapkan larangan merokok di sekolah-sekolah sebagai suatu langkah terbaru untuk mendorong upaya pemerintah menghentikan konsumsi tembakau di negara itu.
Meskipun kampanye antimerokok yang telah dilakukan oleh aktivis kesehatan selama bertahun-tahun, China adalah konsumen rokok terbesar di dunia dan perokok dapat terlihat di mana-mana, bahkan di sekolah-sekolah dan rumah sakit.
Menurut laporan media pemerintah, Rabu (29/1/2014), dengan ancaman peningkatan beban kesehatan masyarakat yang sangat besar, China kini mengintensifkan upaya membasmi kebiasaan merokok.
Dewan Negara atau kabinet negara itu telah bertekad untuk memberlakukan larangan nasional merokok di tempat umum tahun ini, dan beberapa kota telah memperkenalkan peraturan antimerokok.
Namun, kritikus mengatakan pemerintah tidak sepenuhnya menegakkan aturan larangan merokok sehingga acap kali dijumpai orang-orang merokok di depan tanda dilarang merokok.
Untuk larangan terbaru ini, diberlakukan oleh Departemen Pendidikan di taman kanak-kanak, sekolah dasar dan menengah, dan sekolah kejuruan. Sedangkan untuk universitas harus menyiapkan area merokok dan melarang merokok di gedung perkuliahan.
Gerakan antitembakau ini telah terhambat oleh monopoli kuat bisnis tembakau di negara itu, yang menurut para penggiat kesehatan membayar ratusan miliar yuan pajak setiap tahunnya.
Aturan lainnya, pihak sekolah tidak bisa lagi mencari sponsor dari merek rokok atau memasang iklan tembakau di kampus. Kepala sekolah juga harus menegakkan larangan tersebut dengan memasang alarm asap atau kamera pengintai untuk memergoki pelaku. Kantin sekolah juga harus menghentikan penjualan tembakau.
Sebagai bagian dari perang melawan rokok, pemerintah sebelumnya telah mendesak kader Partai Komunis dan pejabat pemerintah untuk berhenti merokok di sekolah, tempat kerja, stadion, transportasi umum, serta sejumlah tempat lain untuk memberikan contoh yang baik. (Ant/Ado)
Baca juga:
Meskipun kampanye antimerokok yang telah dilakukan oleh aktivis kesehatan selama bertahun-tahun, China adalah konsumen rokok terbesar di dunia dan perokok dapat terlihat di mana-mana, bahkan di sekolah-sekolah dan rumah sakit.
Menurut laporan media pemerintah, Rabu (29/1/2014), dengan ancaman peningkatan beban kesehatan masyarakat yang sangat besar, China kini mengintensifkan upaya membasmi kebiasaan merokok.
Dewan Negara atau kabinet negara itu telah bertekad untuk memberlakukan larangan nasional merokok di tempat umum tahun ini, dan beberapa kota telah memperkenalkan peraturan antimerokok.
Namun, kritikus mengatakan pemerintah tidak sepenuhnya menegakkan aturan larangan merokok sehingga acap kali dijumpai orang-orang merokok di depan tanda dilarang merokok.
Untuk larangan terbaru ini, diberlakukan oleh Departemen Pendidikan di taman kanak-kanak, sekolah dasar dan menengah, dan sekolah kejuruan. Sedangkan untuk universitas harus menyiapkan area merokok dan melarang merokok di gedung perkuliahan.
Gerakan antitembakau ini telah terhambat oleh monopoli kuat bisnis tembakau di negara itu, yang menurut para penggiat kesehatan membayar ratusan miliar yuan pajak setiap tahunnya.
Aturan lainnya, pihak sekolah tidak bisa lagi mencari sponsor dari merek rokok atau memasang iklan tembakau di kampus. Kepala sekolah juga harus menegakkan larangan tersebut dengan memasang alarm asap atau kamera pengintai untuk memergoki pelaku. Kantin sekolah juga harus menghentikan penjualan tembakau.
Sebagai bagian dari perang melawan rokok, pemerintah sebelumnya telah mendesak kader Partai Komunis dan pejabat pemerintah untuk berhenti merokok di sekolah, tempat kerja, stadion, transportasi umum, serta sejumlah tempat lain untuk memberikan contoh yang baik. (Ant/Ado)
Baca juga:
Danau Poyang Kering, Akhir Misteri `Segitiga Bermuda` China?
Pria China Dieksekusi Mati Karena Bunuh 2 `Budak Seks`
Hebat! Mahasiswa China Rawat Ayah Lumpuh Sembari Kuliah
Polusi China `Menyebar` Hingga Los Angeles
Gumpalan Rambut Besar Ditemukan dalam Perut Gadis China
