Pemerintah makin serius mengembangkan moda transportasi terbaru, kereta supercepat mirip Shinkanses di Jepang. Untuk tahap awal, kereta peluru ini akan melayani rute perjalanan Jakarta-Bandung.
Meski baru tahap uji kelayakan, Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) sudah membocorkan sedikit teknologi yang akan diterapkan pada moda transportasi ini.
Salah satu teknologi yang akan diterapkan adalah kereta dirancang untuk mengambang di atas rel. Teknologi ini berbeda jauh dari moda transportasi kereta konvensional.
"Shinkansel ini tidak napak, alias mengambang, jadi harus elevated," kata Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, Dedy Priyatna dalm sebuah kesempatan.
Dengan teknologi terbaru tersebut, tak heran jika kereta peluru ini sanggup melesat hingga 300 kilometer per jam.
Bahkan waktu tempuh untuk rute Jakarta-Bandung sanggup dilahap hanya hitungan menit atau sekitar 37 menit.
Namun, masyarakat khususnya di Jakarta dan Bandung harus bersabar untuk bisa menikmati moda transportasi terbaru ini. Proses studi kelayakan rencananya baru selesai dari dua tahun ke depan.
Jika hasil studi menunjukan hasil positif, calon penumpang harus menunggu hingga 2020 untuk bisa menaiki kereta supercepat tersebut. Tak kurang tarif Rp 200 ribu harus dikeluarkan para pengguna kereta Shinkansen.
Akankah kereta supercepat bermodal Rp 53 triliun hingga Rp 56 triliun ini terealisasi, masyarakat kini tinggal menggu waktu dan keseriusan pemerintah. (Shd)
Meski baru tahap uji kelayakan, Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) sudah membocorkan sedikit teknologi yang akan diterapkan pada moda transportasi ini.
Salah satu teknologi yang akan diterapkan adalah kereta dirancang untuk mengambang di atas rel. Teknologi ini berbeda jauh dari moda transportasi kereta konvensional.
"Shinkansel ini tidak napak, alias mengambang, jadi harus elevated," kata Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, Dedy Priyatna dalm sebuah kesempatan.
Dengan teknologi terbaru tersebut, tak heran jika kereta peluru ini sanggup melesat hingga 300 kilometer per jam.
Bahkan waktu tempuh untuk rute Jakarta-Bandung sanggup dilahap hanya hitungan menit atau sekitar 37 menit.
Namun, masyarakat khususnya di Jakarta dan Bandung harus bersabar untuk bisa menikmati moda transportasi terbaru ini. Proses studi kelayakan rencananya baru selesai dari dua tahun ke depan.
Jika hasil studi menunjukan hasil positif, calon penumpang harus menunggu hingga 2020 untuk bisa menaiki kereta supercepat tersebut. Tak kurang tarif Rp 200 ribu harus dikeluarkan para pengguna kereta Shinkansen.
Akankah kereta supercepat bermodal Rp 53 triliun hingga Rp 56 triliun ini terealisasi, masyarakat kini tinggal menggu waktu dan keseriusan pemerintah. (Shd)
RI Lewati Jalan Panjang Buat Punya KA Shinkansen Jakarta-Bandung
Hatta Belum Terima Draft Tim Pembangunan Kereta Shinkansen
Advertisement
RI Rogoh Kocek Rp 250 Triliun Bangun Kereta Shinkansen
Kereta Supercepat Shinkansen Juga Layani Rute Jakarta-Surabaya