Perahu mereka menjadi satu-satunya perahu yang digunakan untuk mengevakuasi warga RT 3 dan RT 6, RW 11, Kelurahan Bidaracina, Jatinegara, Jakarta Timur. Evakuasi pun hanya dilakukan Sidik Amirhan dan Opar. Kakek dan cucu ini rela menerobos banjir demi mengevakuasi warga yang masih bertahan di lantai 2 rumah mereka.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Kamis (30/1/2014), di tengah banjir yang mencapai ketinggian 3 meter, keduanya menyambangi satu per satu warga yang butuh dievakuasi.
Ukuran perahu yang kecil menghambat upaya mereka mengevakuasi warga. Kakek dan cucu ini pun kewalahan lantaran jumlah warga yang dievakuasi tidak sebanding dengan jumlah perahu yang tersedia.
Pemukiman warga di 2 RT ini terendam banjir sejak pukul 7 pagi tadi. Perlahan air naik makin tinggi hingga nyaris mencapai atap rumah warga. Ketinggian air yang berkisar antara 2 hingga 3 meter memaksa warga untuk mengungsi.
Banjir yang merendam pemukiman warga Bidaracina ini berasal dari luapan Sungai Ciliwung. Banjir juga ikut menyeret aneka jenis sampah hingga menumpuk di pemukiman warga. (Nfs/Yus)
Baca juga:
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Kamis (30/1/2014), di tengah banjir yang mencapai ketinggian 3 meter, keduanya menyambangi satu per satu warga yang butuh dievakuasi.
Ukuran perahu yang kecil menghambat upaya mereka mengevakuasi warga. Kakek dan cucu ini pun kewalahan lantaran jumlah warga yang dievakuasi tidak sebanding dengan jumlah perahu yang tersedia.
Pemukiman warga di 2 RT ini terendam banjir sejak pukul 7 pagi tadi. Perlahan air naik makin tinggi hingga nyaris mencapai atap rumah warga. Ketinggian air yang berkisar antara 2 hingga 3 meter memaksa warga untuk mengungsi.
Banjir yang merendam pemukiman warga Bidaracina ini berasal dari luapan Sungai Ciliwung. Banjir juga ikut menyeret aneka jenis sampah hingga menumpuk di pemukiman warga. (Nfs/Yus)
Baca juga: