Doktor Subandrio Tutup Usia

Almarhum meninggal dalam usia 90 tahun. Subandrio adalah tokoh yang dikenal dekat dengan mantan Presiden Soekarno dan pernah menduduki beberapa jabatan penting selama pemerintahan Orla.

oleh Liputan6 diperbarui 03 Jul 2004, 19:51 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Mantan Wakil Perdana Menteri era pemerintahan Presiden Soekarno, Doktor Subandrio meninggal dunia di kediamannya Jalan Haji Jian Nomor 18, Cipete, Jakarta Selatan, Sabtu (3/7) sekitar pukul 02.00 WIB. Tokoh Orde Lama ini meninggal dunia karena usia lanjut. Almarhum meninggal dalam usia 90 tahun. Almarhum mengalami kelumpuhan kaki akibat stroke selama setahun terakhir dan tiga hari sebelum meninggal tidak mengkonsumsi makanan. Jenazah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Jeruk Purut, Cipete, tadi sore.

Sejak pagi, beberapa karangan bunga belasungkawa berdatangan ke rumah almarhum. Di antaranya dikirim Kepala Badan Intelijen Negara A.M. Hendropriyono dan para pengurus serta staf Departemen Luar Negeri. Almarhum meninggalkan tujuh orang anak, yaitu dua dari istri pertamanya yang telah meninggal dan lima orang dari istri sekarang.

Tak seperti tokoh lainnya, rumah duka Subandrio yang bertingkat dua ini tampak sepi dari pelayat. Bahkan, bangku yang telah disiapkan bagi pelayat banyak yang kosong. Tokoh yang hadir melayat jenazah, di antaranya mantan Gubernur Jakarta Ali Sadikin dan Roeslan Abdul Gani. Mantan Menlu Ali Alatas pun datang melayat.

Subandrio adalah tokoh yang dikenal dekat dengan mantan Presiden Soekarno. Pada era pemerintahan Soekarno, Subandrio pernah menduduki beberapa jabatan penting. Selain sebagai wakil perdana menteri juga pernah menjabat Kepala Badan Pusat Intelijen Negara dan Menlu.

Subandrio sempat dijatuhi hukuman mati oleh Mahkamah Militer Tinggi karena dituduh tersangkut dalam gerakan subversif yang berkaitan dengan peristiwa Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia. Hukuman itu kemudian diubah. Subandrio yang juga pernah menjabat sebagai menteri luar negeri kemudian di penjara Salemba (Jakarta Pusat), Cimahi (Jawa Barat), dan Cipinang (Jakarta Timur) selama 30 tahun sampai dibebaskan pada 1995. Subandrio pernah menemui Presiden Abdurrahman Wahid untuk meminta rehabilitasi.(DEN/Mardianto dan Dwi Firmansyah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya