Polemik pengunduran diri Menteri Perdagangan Gita Wirjawan masih menjadi perbincangan hangat di kalangan elite politik dan para pengamat politik tanah air. Pro dan kontra terus mengalir.
Bagi pengamat politik Andrinof Chaniago, pengunduran diri Gita Wirjawan dari jabatannya sebagai Menteri Perdagangan RI bukanlah suatu yang istimewa. Menurut dia, pengunduran itu dianggap terlambat lantaran Ketua Umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) itu telah menggunakan Kementerian yang ia pimpin untuk mendompleng namanya selama ini dalam berbagai iklan layanan masyarakat.
"Pengunduran diri itu agak terlambat dan kurang istimewa. Karena Gita cukup banyak menggunakan iklan layanan masyarakat kementeriannya untuk menaikkan popularitas," ujarnya ketika dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Jumat (1/2/2014).
Dia menjelaskan, langkah yang diambil Gita perlu mendapatkan apresiasi juga. Karena, dengan mengundurkan diri, Gita dianggap mampu meredam atmosfer konflik yang mungkin lebih besar jika tetap bertahan sebagai Menteri Perdagangan.
"Keputusan itu lebih baik karena jabatan tidak digunakan untuk kepentingan pribadi. Kementerian yang ditinggalkan juga tidak akan terganggu karena kebetulan Kementerian Perdagangan memiliki Wakil Menteri," kata dia.
Langkah Gita ini juga mendapat apresiasi dari Komite Konvensi Demokrat selaku penyelenggara konvensi, bahkan Komite Konvensi memberikan acungan jempol kepada Gita atas sikapnya tersebut.
"Kami apresiasi, bahkan kami memberikan acungan jempol kepada Gita Wirjawan yang memilih untuk fokus dalam Konvensi Partai Demokrat dan mundur dari posisinya sebagai Menteri Perdagangan," kata anggota Konvensi Capres Partai Demokrat, Vera Febyanthy.
Vera menilai, mundurnya Gita dari posisi Menteri Perdagangan itu adalah langkah yang tepat untuk menghindari opini negatif yang kerap menyerangnya. Mulai dari isu penggunaan fasilitas negara dalam mengikuti konvensi, maupun terkait ketidakprofesionalitasnya saat melakukan kebijakan di kementerian seperti apa yang di persepsikan publik.
"Ini adalah langkah yang tepat, karena konvensi waktunya sangat sempit dan dan dia memang harus fokus untuk mengikuti konvensi ini. Selain itu untuk menghindari adanya opini negatif terutama terkait penggunaan fasilitas negara dalam keikutsertaannya di Konvensi Demokrat," tutur Wakil Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPR itu. (Luq/Riz)
Baca Juga :
Di Balik Mundurnya Gita Wirjawan
Marzuki Alie Ikut Gita Wirjawan Mundur?
Fahri: PKS Tak Tertarik Ganti Posisi Gita Wirjawan
Bagi pengamat politik Andrinof Chaniago, pengunduran diri Gita Wirjawan dari jabatannya sebagai Menteri Perdagangan RI bukanlah suatu yang istimewa. Menurut dia, pengunduran itu dianggap terlambat lantaran Ketua Umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) itu telah menggunakan Kementerian yang ia pimpin untuk mendompleng namanya selama ini dalam berbagai iklan layanan masyarakat.
"Pengunduran diri itu agak terlambat dan kurang istimewa. Karena Gita cukup banyak menggunakan iklan layanan masyarakat kementeriannya untuk menaikkan popularitas," ujarnya ketika dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Jumat (1/2/2014).
Dia menjelaskan, langkah yang diambil Gita perlu mendapatkan apresiasi juga. Karena, dengan mengundurkan diri, Gita dianggap mampu meredam atmosfer konflik yang mungkin lebih besar jika tetap bertahan sebagai Menteri Perdagangan.
"Keputusan itu lebih baik karena jabatan tidak digunakan untuk kepentingan pribadi. Kementerian yang ditinggalkan juga tidak akan terganggu karena kebetulan Kementerian Perdagangan memiliki Wakil Menteri," kata dia.
Langkah Gita ini juga mendapat apresiasi dari Komite Konvensi Demokrat selaku penyelenggara konvensi, bahkan Komite Konvensi memberikan acungan jempol kepada Gita atas sikapnya tersebut.
"Kami apresiasi, bahkan kami memberikan acungan jempol kepada Gita Wirjawan yang memilih untuk fokus dalam Konvensi Partai Demokrat dan mundur dari posisinya sebagai Menteri Perdagangan," kata anggota Konvensi Capres Partai Demokrat, Vera Febyanthy.
Vera menilai, mundurnya Gita dari posisi Menteri Perdagangan itu adalah langkah yang tepat untuk menghindari opini negatif yang kerap menyerangnya. Mulai dari isu penggunaan fasilitas negara dalam mengikuti konvensi, maupun terkait ketidakprofesionalitasnya saat melakukan kebijakan di kementerian seperti apa yang di persepsikan publik.
"Ini adalah langkah yang tepat, karena konvensi waktunya sangat sempit dan dan dia memang harus fokus untuk mengikuti konvensi ini. Selain itu untuk menghindari adanya opini negatif terutama terkait penggunaan fasilitas negara dalam keikutsertaannya di Konvensi Demokrat," tutur Wakil Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPR itu. (Luq/Riz)
Baca Juga :
Di Balik Mundurnya Gita Wirjawan
Marzuki Alie Ikut Gita Wirjawan Mundur?
Fahri: PKS Tak Tertarik Ganti Posisi Gita Wirjawan