Citizen6, Yogyakarta: Yogyakarta memang mempesona dengan berbagai tempat wisatanya, salah satunya adalah Taman Pintar Yogyakarta yang terletak di pusat kota tepatnya di Jalan Panembahan Senopati No 1-3.
Wahana wisata ini memadukan tempat wisata rekreasi dan edukasi dalam satu lokasi. Berdasarkan sejarah pembangunannya, tujuan didirikannya Taman Pintar adalah memperkenalkan science kepada anak sejak dini sekaligus berekreasi sehingga kreativitas anak dapat terus diasah. Dengan harapan ke depannya bangsa Indonesia tidak hanya menjadi eksploitasi pasar teknologi, namun mampu menciptakan teknologi sendiri.
Berbagai permainan menarik dengan nama yang unik namun tetap dengan nuansa yang mendidik ada di Taman Pintar. Parabola berbisik misalnya. Untuk memainkan permainan ini diperlukan 2 orang berada di depan 2 buah pipa besar dan panjang yang dibuat melengkung dengan bentuk unik dan di cat dengan warna yang menarik, sepeti merah, hijau dan biru. Lalu salah satu berkata di depan mulut pipa, sedangkan satu orang lain mendengarkan dari lubang pipa yang lain. Permainan ini mengajarkan prinsip penghantaran rambat gelombang dengan cara yang menyenangkan.
Dinding Berdendang adalah sebidang tembok berwarna merah yang ditempeli kendang dengan berbagai ukuran. Jika dipukul akan mengeluarkan suara yang berbeda pula. Permainan ini mengajarkan mengenai tinggi rendahnya nada yang dihasilkan berdasarkan luasnya permukaan kendang.
Selain itu, ada miniatur taman lalu lintas yang berisi berbagai rambu-rambu lalu lintas lengkap dengan lampu pengatur lalu lintas yang menyala secara bergantian.
Ada yang unik jika datang di lokasi sebelah barat. Di sana dibangun sebuah tempat layaknya suasana pedesaan lengkap dengan rumah bambu beserta patung petani yang memakai caping dan memegang Pit Onthel (sepeda), saung, kolam ikan, dan kandang sapi berisi patung sapi dan patung ayam dengan sarangnya.
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan, pengunjung juga bisa masuk ke gedung oval. Namun jangan lupa sempatkan singgah dahulu di Gong Perdamaian yang berada tepat di depannya. Di lokasi ini ada pula tapak tangan dan kaki para Presiden Indonesia dari Soekarno hingga Soesilo Bambang Yudhoyono, terkecuali tugu tapak Soekarno yang diganti dengan profil wajah beliau.
Untuk dapat masuk ke gedung oval, pengunjung harus membeli tiket seharga Rp 8 ribu untuk anak-anak dan Rp 15 ribu untuk orang dewasa. Di gedung oval ini pengunjung akan disuguhi pemandangan akuarium besar yang berisi berbagai macam ikan air tawar seperti lele dan gurame, lalu ada pengetahuan mengenai zaman pra-sejarah. Misalnya cara manusia purba membuat api.
Untuk anak usia 2-7 tahun, ada gedung Paud yang bekerjasama dengan PT Sari Husada. Gedung ini berisi berbagai permainan edukasi seperti boneka dengan teknologi mekanik robot, ruang profesi, dan panggung utama.
Setelah lelah bermain sains, anak-anak dapat bermain air di wahana taman air menari sementara orang tua dapat beristirahat di bawah pohon-pohon yang rindang sambil memakan bekal yang telah disiapkan dari rumah atau pun membeli di sekitar area Taman Pintar Yogyakarta. (mar)
Penulis
Elisabeth Sutriningsih/Mahasiswa Public Relations Asmi Santa Maria Yogyakarta
Yogyakarta, elisabeth.sutriningxxx@gmail.com
Baca juga:
Pelatihan SMK Parakan di Asmi Santa Maria Yogyakarta
Lomba Menolong Orang di Klinik RZ Yogja
Lulusan Asmi Santa Maria Siap Berkompetisi di Dunia Kerja
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Mulai 7 Januari sampai 7 Februari 2014 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Warga Mengadu". Ada hadiah dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth bagi 6 artikel terpilih. Caranya bisa disimak di sini.
Wahana wisata ini memadukan tempat wisata rekreasi dan edukasi dalam satu lokasi. Berdasarkan sejarah pembangunannya, tujuan didirikannya Taman Pintar adalah memperkenalkan science kepada anak sejak dini sekaligus berekreasi sehingga kreativitas anak dapat terus diasah. Dengan harapan ke depannya bangsa Indonesia tidak hanya menjadi eksploitasi pasar teknologi, namun mampu menciptakan teknologi sendiri.
Berbagai permainan menarik dengan nama yang unik namun tetap dengan nuansa yang mendidik ada di Taman Pintar. Parabola berbisik misalnya. Untuk memainkan permainan ini diperlukan 2 orang berada di depan 2 buah pipa besar dan panjang yang dibuat melengkung dengan bentuk unik dan di cat dengan warna yang menarik, sepeti merah, hijau dan biru. Lalu salah satu berkata di depan mulut pipa, sedangkan satu orang lain mendengarkan dari lubang pipa yang lain. Permainan ini mengajarkan prinsip penghantaran rambat gelombang dengan cara yang menyenangkan.
Dinding Berdendang adalah sebidang tembok berwarna merah yang ditempeli kendang dengan berbagai ukuran. Jika dipukul akan mengeluarkan suara yang berbeda pula. Permainan ini mengajarkan mengenai tinggi rendahnya nada yang dihasilkan berdasarkan luasnya permukaan kendang.
Selain itu, ada miniatur taman lalu lintas yang berisi berbagai rambu-rambu lalu lintas lengkap dengan lampu pengatur lalu lintas yang menyala secara bergantian.
Ada yang unik jika datang di lokasi sebelah barat. Di sana dibangun sebuah tempat layaknya suasana pedesaan lengkap dengan rumah bambu beserta patung petani yang memakai caping dan memegang Pit Onthel (sepeda), saung, kolam ikan, dan kandang sapi berisi patung sapi dan patung ayam dengan sarangnya.
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan, pengunjung juga bisa masuk ke gedung oval. Namun jangan lupa sempatkan singgah dahulu di Gong Perdamaian yang berada tepat di depannya. Di lokasi ini ada pula tapak tangan dan kaki para Presiden Indonesia dari Soekarno hingga Soesilo Bambang Yudhoyono, terkecuali tugu tapak Soekarno yang diganti dengan profil wajah beliau.
Untuk dapat masuk ke gedung oval, pengunjung harus membeli tiket seharga Rp 8 ribu untuk anak-anak dan Rp 15 ribu untuk orang dewasa. Di gedung oval ini pengunjung akan disuguhi pemandangan akuarium besar yang berisi berbagai macam ikan air tawar seperti lele dan gurame, lalu ada pengetahuan mengenai zaman pra-sejarah. Misalnya cara manusia purba membuat api.
Untuk anak usia 2-7 tahun, ada gedung Paud yang bekerjasama dengan PT Sari Husada. Gedung ini berisi berbagai permainan edukasi seperti boneka dengan teknologi mekanik robot, ruang profesi, dan panggung utama.
Setelah lelah bermain sains, anak-anak dapat bermain air di wahana taman air menari sementara orang tua dapat beristirahat di bawah pohon-pohon yang rindang sambil memakan bekal yang telah disiapkan dari rumah atau pun membeli di sekitar area Taman Pintar Yogyakarta. (mar)
Penulis
Elisabeth Sutriningsih/Mahasiswa Public Relations Asmi Santa Maria Yogyakarta
Yogyakarta, elisabeth.sutriningxxx@gmail.com
Baca juga:
Pelatihan SMK Parakan di Asmi Santa Maria Yogyakarta
Lomba Menolong Orang di Klinik RZ Yogja
Lulusan Asmi Santa Maria Siap Berkompetisi di Dunia Kerja
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Mulai 7 Januari sampai 7 Februari 2014 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Warga Mengadu". Ada hadiah dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth bagi 6 artikel terpilih. Caranya bisa disimak di sini.