3 Tips Hindari Kesalahan Pengelolaan Keuangan Saat Berbisnis

Kesalahan pengelolaan uang dan aset dapat menimpa siapa saja termasuk pengusaha besar.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 02 Feb 2014, 07:11 WIB
Kesalahan pengelolaan uang dan aset dapat menimpa siapa saja termasuk pengusaha besar. Bahkan tercatat sejumlah kesalahan yang sangat biasa dilakukan para pengusaha.

Seperti dikutip dari Inc.com, Minggu (2/2/2014), para pengusaha harus mulai menghindari kesalahan tersebut karena dengan begitu dirinya bisa menerima keuntungan yang lebih tinggi.

Seringkali para pengusaha terlalu fokus pada bisnisnya sehingga terus mengguyurkan dana segar pada mesin pencetak uangnya tersebut.

Sayangnya, sejumlah pengamat keuangan menyatakan, pengelolaan keuangan seperti itu cukup berisiko dan justru dapat merugikan pengusaha.

Untuk itu, berikut tiga cara yang bisa dilakukan para pengusaha guna menghindari kesalahan pengelolaan keuangan pribadi:

1. Tidak berinvestasi pada satu aset

Sebagai pengusaha, Anda tentu mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi dibandingkan para karyawan Anda. Jangan lupa, pendapatan Anda bisa jauh lebih meningkat melalui strategi investasi yang tepat. Pasalnya seringkali seorang penguasaha hanya bertumpu pada satu aset saja.

Seharusnya para pengusaha harus lebih variatif dalam membenamkan modalnya untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Penulis buku `Are You a Stock or Bonda`, Moshe Milevsky mengatakan, bicara soal portofolio, sebaiknya pengusaha lebih memilih berinvestasi pada obligasi dengan memadukannya dengan saham.

2. Menabung

Memang, kata menabung terdengar sebagai saran yang klasik. Tetapi ini jarang dilakukan sebagian besar pengusaha yang terkesan mati-matian membangun bisnis dengan menginvestasikan seluruh uangnya.

Itu merupakan salah satu kesalahan yang umum dilakukan pengusaha. Meski benar adanya, berinvestasi merupakan hal yang penting, tapi tidak ada salahnya menabung untuk sekadar berjaga-jaga.

3. Jangan jatuh cinta pada satu sektor

Salah satu kesalahan pengusaha yang paling umum saat berinvestasi hanya pada satu sektor industri saja. Sektor tersebut sama dengan bisnis yang tengah ditekuninya.

Padahal, para pengusaha seharusnya mencoba melihat peluang investasi yang lebih baik di luar sektor bisnis pribadinya. Dengan begitu, pengusaha dapat memperoleh keuntungan yang lebih variatif. (Sis/Nrm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya