Jumlah korban tewas terkena awan panas dari erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut), bertambah mencapai 14 orang. Sebelumnya BNPB melansir jumlah korban mencapai 11 orang.
"Tewas 14 orang, luka-luka tiga orang," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam pesan singkatnya, Minggu (2/2/2014) dini hari.
Menurut Sutopo, pihaknya telah berhasil mengidentifikasi korban tewas dan luka akibat terkena awan panas dari Gunung Sinabung yang terjadi pada Sabtu pukul 10.30 WIB tersebut.
Sebanyak 14 korban tewas itu adalah Alexander Sembiring (pelajar), Daud Surbakti (pelajar), Dipa Nusantara (pelajar), David (pelajar), dan Mahal Sembiring (guru honor SD Desa Gurukinayan), Teken Sembiring, dan Santun Siregar (mahasiswa).
Kemudian, Fitriani Boru Napitupulu, Asran Lubis, dan Marudut Barisan Sihite (mahasiswa), Rizal Sahputra (wartawan Jurnal Sumut), Daniel Siagian (mahasiswa), Julpiandi Mori (mahasiswa), dan Tomas Lakae.
Adapun korban luka-luka akibat awan panas ada tiga orang yakni Sehat Sembiring (48) dan anaknya Surya Sembiring (21) warga Kabanjahe yang akan ziarah ke Desa Suka Meriah ataudi 2,7 km dari kawah Gunung Sinabung.
Sedangkan, menurut dia, satu lagi Doni Milala (60) warga Desa Sukameriah yang sedang menengok kondisi rumahnya setelah ditinggal mengungsi.
Seluruh korban yang tewas dan luka-luka tersebut terkena sapuan awan panas di Desa Suka Meriah yang hanya berjarak dalam radius sekitar 3 kilometer dari Gunung Sinabung.
"Tim pencari dan penyelamat (search and rescue/SAR) gabungan dan satuan tugas penanganan erupsi Gunung Sinabung akan melanjutkan proses evakuasi korban pada Minggu," tukas Sutopo. (Ant/Ali)
Baca juga:
"Tewas 14 orang, luka-luka tiga orang," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam pesan singkatnya, Minggu (2/2/2014) dini hari.
Menurut Sutopo, pihaknya telah berhasil mengidentifikasi korban tewas dan luka akibat terkena awan panas dari Gunung Sinabung yang terjadi pada Sabtu pukul 10.30 WIB tersebut.
Sebanyak 14 korban tewas itu adalah Alexander Sembiring (pelajar), Daud Surbakti (pelajar), Dipa Nusantara (pelajar), David (pelajar), dan Mahal Sembiring (guru honor SD Desa Gurukinayan), Teken Sembiring, dan Santun Siregar (mahasiswa).
Kemudian, Fitriani Boru Napitupulu, Asran Lubis, dan Marudut Barisan Sihite (mahasiswa), Rizal Sahputra (wartawan Jurnal Sumut), Daniel Siagian (mahasiswa), Julpiandi Mori (mahasiswa), dan Tomas Lakae.
Adapun korban luka-luka akibat awan panas ada tiga orang yakni Sehat Sembiring (48) dan anaknya Surya Sembiring (21) warga Kabanjahe yang akan ziarah ke Desa Suka Meriah ataudi 2,7 km dari kawah Gunung Sinabung.
Sedangkan, menurut dia, satu lagi Doni Milala (60) warga Desa Sukameriah yang sedang menengok kondisi rumahnya setelah ditinggal mengungsi.
Seluruh korban yang tewas dan luka-luka tersebut terkena sapuan awan panas di Desa Suka Meriah yang hanya berjarak dalam radius sekitar 3 kilometer dari Gunung Sinabung.
"Tim pencari dan penyelamat (search and rescue/SAR) gabungan dan satuan tugas penanganan erupsi Gunung Sinabung akan melanjutkan proses evakuasi korban pada Minggu," tukas Sutopo. (Ant/Ali)
Baca juga:
11 Korban Tewas Sinabung, ESDM: Taatlah, Jangan Malah Foto-foto
Nama 11 Korban Tewas Awan Panas Gunung Sinabung
BNPB: Maaf Salah, Korban Tewas Sinabung Bukan Lagi Reporter TVOne
11 Orang Tewas Kena Awan Panas Sinabung, Termasuk Reporter TVOne
Gunung Sinabung `Batuk`, 3 Warga Cedera Kena Awan Panas