Polri diminta lebih terbuka soal anggaran pengamanan Pemilu 2014. Apalagi anggaran Rp 3,59 triliun hanya dicairkan Rp 1 triliun. Polri juga harus bisa menjelaskan secara gamblang apa saja hal yang hilang dari pengurangan anggaran tersebut.
"Harusnya Polri ambil langkah dengan mengatakan ke pemerintah atau DPR, jika dana pengamanan yang diminta sebesar Rp 3,59 triliun jadi Rp 1 triliun, nantinya apa yang akan hilang. Apa yang akan tidak ada. Ini nggak ada penjelasan seperti itu. Nggak ada statement seperti itu," kata anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Adrianus Meliala di Kantor Kompolnas, Jakarta, Senin (3/2/2014).
"Jadi, yang harus dijelaskan Polri ini seharusnya seperti ini. Ada barang, ada harga. Sehingga seandainya saya menjadi Menkeu, saya akan bilang, ngapain saya kasih banyak, toh (dana pengamanan) kecil, juga aman kok."
Pakar kriminologi itu juga menjelaskan Polri mendapat tambahan dana sebesar Rp 600 miliar. Namun, tambahan dana yang akan diambil dari internal Polri tersebut diibaratkan gali lubang tutup lubang. Pengibaratan tersebut karena belanja modal Polri diketahui hanya cukup untuk Juni mendatang, dan belanja barang hanya cukup membangun sepertiga kekuatan.
"Sekarang dikurangi untuk Pemilu. Itu namanya gali lubang tutup lubang," ujar Adrianus.
Kapolri Jenderal Polisi Sutarman sebelumnya menyatakan, dana Rp 1 triliun masih belum cukup, kurang Rp 600 miliar. Pihaknya bakal 'mengorek' dana dari internal Mabes Polri untuk menutupi kekurangan itu. (Alv/Sss)
Baca juga:
Advertisement
Baru Cair Rp 1 T, Polri Sudah Amankan Logistik Pemilu
Kapolri: Pengamanan Pemilu 2014 Sudah Siap
Kapolri Perjuangkan Kekurangan Dana Pengamanan Pemilu Rp 600 M