Lahan Pertanian Susut, Tepi Laut jadi Lokasi Tanam Kedelai

Pemerintah diimbau untuk memanfaatkan lahan di tepi laut untuk menanam komoditas seiring lahan yang mulai terbatas.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 03 Feb 2014, 20:36 WIB
Semakin langkanya lahan produktif di Indonesia menjadikan satu permasalahan tersendiri ketidakseimbangan antara hasil produksi dengan tingkat konsumsi masyarakat Indonesia.

Langkanya lahan produktif tersebut lebih disebabkan karena maraknya konversi lahan yang dilakukan para petani baik untuk penanaman hasil pertanian yang tidak masuk dalam komoditas pangan utama. Selain itu, sejumlah lahan juga dimanfaatkan menjadi bangunan-bangunan layaknya perumahan dan apartemen.

Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Herry Suhardiyanto mengusulkan kepada pemerintah untuk lebih memanfaatkan lahan tepi laut yang lebih dikenal dengan lahan pasang surut untuk menanam komoditas. Menurut Herry, selama ini IPB sudah melakukan uji penanaman di beberapa wilayah dalam lahan pasang surut tersebut untuk menanam kedelai.

"Sudah di coba hasilnya bagus. Di wilayah Delta Telang daerah Palembang, Lampung juga ada, lahan pasang surut produktifitas itu bagus, jangan salah," ungkapnya saat ditemui di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (3/2/2014).

Lahan pasang surut tersebut dijelaskan Herry merupakan lahan yang pada saat-saat air pasang terendam air laut dan akan menjadi lahan kering saat kondisi laut sedang surut.

"Itu kami gunakan penanaman kedelai, kalau kedelai mengandalkan lahan yang ada, nanti jangan-jangan kalau kedelai semua, jagungnya tidak ada lagi, maka itu manfaatkan lahan ini," jelasnya.

Saat ini lahan percobaan IPB ini terdapat setidaknya 20 hektar. Herry mengaku suksesnya percobaan IPB tersebut mulai diikuti oleh sebagian warga sekitar yang kemudian juga melakukan penanaman di sekitar lahan percobaan. (Yas/Ahm)

Baca juga

Tekad Mau Swasembada Pangan, Anggaran Pertanian Justru Dikurangi

Indonesia Terancam Defisit Lahan Pertanian Permanen

5 Negara Pemasok Pangan Terbesar Bagi Indonesia

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya