Mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini mengakui, Sutan Bhatoegana memintanya mengawal PT Timas dalam tender yang dilakukan SKK Migas. Sutan yang merupakan Ketua Komisi VII DPR adalah Komisaris PT Timas.
"Itu hanya pernyataan si SB, apabila ada sebuah proyek yang takut bermasalah dia menyatakan tolong dikawal," kata Rudi usai sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Selasa (4/2/2014).
Rudi menjelaskan, PT Timas itu memang nilai tawarannya paling rendah dibanding perusahaan ,pesaingnya Sai Peng. Rudi juga mengakui, PT Timas memang seharusnya yang jadi pemenang tender proyek pengadaan konstruksi anjungan pengeboran.
"Namun memang ada masalah-masalah lain. Dia khawatir, lalu dia menyampaikan kepada saya. Bukan istilahnya saya harus mengatur, tidak sama sekali," kata Rudi.
Rudi menampik permintaan Sutan agar dikawal itu bukan diartikan sebagai pesanan. Tapi meminta agar proses tender itu dilakukan dengan baik. "Jangan diartikan sebagai pesanan. Itu yang datang kepada saya banyak sekali yang berbicara seperti itu, bukan hanya Pak SB," tandas Rudi.
Sutan diduga tak hanya menerima uang dari mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini. Politisi Demokrat yang juga Ketua Komisi VII DPR itu diduga juga 'menitipkan' PT Timas kepada Rudi agar dilibatkan dalam proyek SKK Migas. Soal 'penitipan' perusahaan itu diungkapkan oleh Deputi Pengendalian Bisnis SKK Migas Gerhard Rumeser saat bersaksi dalam persidangan terdakwa Rudi Rubiandini di Pengadilan Tipikor Jakarta.
"Saya dikirim SMS sama Pak Rudi. Isinya Pak SB (Sutan) minta supaya PT Timas dimenangkan. Itu SMS yang diteruskan dari Pak Sutan. Itu permintaan SB ke Pak Rudi, Pak Rudi ke saya," ujar Gerhard, Selasa 4 Februari. (Mvi/Sss)
Baca juga:
Sutan Bhatoegana Juga `Titip` Perusahaan di SKK Migas
Saksi Sebut Kantor Jero Wacik Dapat `Titipan` dari SKK Migas
Saksi: Banggar DPR Minta `Bingkisan` ke Rudi Rubiandini
Saksi: Ada Anggota DPR Tagih `Utang` ke Rudi US$ 1 Juta
"Itu hanya pernyataan si SB, apabila ada sebuah proyek yang takut bermasalah dia menyatakan tolong dikawal," kata Rudi usai sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Selasa (4/2/2014).
Rudi menjelaskan, PT Timas itu memang nilai tawarannya paling rendah dibanding perusahaan ,pesaingnya Sai Peng. Rudi juga mengakui, PT Timas memang seharusnya yang jadi pemenang tender proyek pengadaan konstruksi anjungan pengeboran.
"Namun memang ada masalah-masalah lain. Dia khawatir, lalu dia menyampaikan kepada saya. Bukan istilahnya saya harus mengatur, tidak sama sekali," kata Rudi.
Rudi menampik permintaan Sutan agar dikawal itu bukan diartikan sebagai pesanan. Tapi meminta agar proses tender itu dilakukan dengan baik. "Jangan diartikan sebagai pesanan. Itu yang datang kepada saya banyak sekali yang berbicara seperti itu, bukan hanya Pak SB," tandas Rudi.
Sutan diduga tak hanya menerima uang dari mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini. Politisi Demokrat yang juga Ketua Komisi VII DPR itu diduga juga 'menitipkan' PT Timas kepada Rudi agar dilibatkan dalam proyek SKK Migas. Soal 'penitipan' perusahaan itu diungkapkan oleh Deputi Pengendalian Bisnis SKK Migas Gerhard Rumeser saat bersaksi dalam persidangan terdakwa Rudi Rubiandini di Pengadilan Tipikor Jakarta.
"Saya dikirim SMS sama Pak Rudi. Isinya Pak SB (Sutan) minta supaya PT Timas dimenangkan. Itu SMS yang diteruskan dari Pak Sutan. Itu permintaan SB ke Pak Rudi, Pak Rudi ke saya," ujar Gerhard, Selasa 4 Februari. (Mvi/Sss)
Baca juga:
Sutan Bhatoegana Juga `Titip` Perusahaan di SKK Migas
Saksi Sebut Kantor Jero Wacik Dapat `Titipan` dari SKK Migas
Saksi: Banggar DPR Minta `Bingkisan` ke Rudi Rubiandini
Saksi: Ada Anggota DPR Tagih `Utang` ke Rudi US$ 1 Juta
