Tingginya curah hujan yang memicu banjir di sejumlah daerah di Pulau Jawa telah menghambat arus distribusi barang menuju maupun keluar Jakarta. Kondisi ini membuat munculnya penumpukan barang terutama komoditas hortikultura di Bandung, Jawa Barat.
Kepala Group Asesmen Ekonomi Depertemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI), Doddy Zulverdi mengungkapkan terganggunya arus distribusi dalam sebulan terakhir memang berpengaruh cukup besar bagi para pelaku usaha holtikultura.
"Kemarin itu karena Pantura banjir, maka mayoritas barang menumpuk di Bandung, jadi Bandung yang kelebihan pasokan, memang repotnya barang holtikultura tidak bisa lama, jadi harus cepat dijual," ujar di Gedung Bank Indonesia, Selasa (4/2/2014).
Penumpukan produk sayuran dan komoditas pertanian lain di Kota Parahyangan inilah yang membuat sejumlah harga produk holtikultura di Jakarta dan daerah sekitarnya sedikit menunjukkan kenaikan.
Mengantisipasi persoalan tersebut, BI mengaku akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait seperti pemerintah daerah agar dapat segera membantu kelancaran proses distribusi barang dari dan ke Jakarta.
Bank sentral juga menjamin akan terus mewaspadai kondisi cuaca di Tanah Air yang masih diselimuti curah hujan tinggi dan berpotensi memicu laju inflasi.
"Secara umum relatif tinggi tekananannya di Januari, itu satu hal yang kami waspadai, karena kami belum bisa pastikan banjir kapan akan berakhir, mudah-mudahan tidak terlalu lama, sehingga bisa kembali lagi ke target," kata Dody. (Yas/Shd)
Baca juga
Kepala Group Asesmen Ekonomi Depertemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI), Doddy Zulverdi mengungkapkan terganggunya arus distribusi dalam sebulan terakhir memang berpengaruh cukup besar bagi para pelaku usaha holtikultura.
"Kemarin itu karena Pantura banjir, maka mayoritas barang menumpuk di Bandung, jadi Bandung yang kelebihan pasokan, memang repotnya barang holtikultura tidak bisa lama, jadi harus cepat dijual," ujar di Gedung Bank Indonesia, Selasa (4/2/2014).
Penumpukan produk sayuran dan komoditas pertanian lain di Kota Parahyangan inilah yang membuat sejumlah harga produk holtikultura di Jakarta dan daerah sekitarnya sedikit menunjukkan kenaikan.
Mengantisipasi persoalan tersebut, BI mengaku akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait seperti pemerintah daerah agar dapat segera membantu kelancaran proses distribusi barang dari dan ke Jakarta.
Bank sentral juga menjamin akan terus mewaspadai kondisi cuaca di Tanah Air yang masih diselimuti curah hujan tinggi dan berpotensi memicu laju inflasi.
"Secara umum relatif tinggi tekananannya di Januari, itu satu hal yang kami waspadai, karena kami belum bisa pastikan banjir kapan akan berakhir, mudah-mudahan tidak terlalu lama, sehingga bisa kembali lagi ke target," kata Dody. (Yas/Shd)
Baca juga
Banjir Hanyutkan Inflasi Januari Hingga 1,07%
Klaim Asuransi Banjir Diprediksi Tembus Rp 1,5 Triliun
Advertisement
Daftar Kerugian dan Lokasi Bisnis yang Tersapu Banjir Jakarta