Keuntungan Laparoskopi Buat Pendonor Ginjal

RSCM berhasil melakukan transplantasi ginjal dengan teknik laparoskopi sebanyak 100 kali. Sebenarnya, apa keuntungan bagi pendonor?

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 06 Feb 2014, 07:03 WIB
Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menjadi rumah sakit di kawasan Asia Tenggara yang telah berhasil melakukan transplantasi ginjal dengan teknik laparoskopi sebanyak 100 kali. Sebenarnya, apa keuntungan bagi pendonor?

"Ada pun keuntungan bagi pendonor adalah mengurangi nyeri pascaoperasi, mengurangi lama perawatan di rumah sakit, jumlah darah yang hilang lebih sedikit ketika operasi," kata Ketua Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI) Jakarta, dr. Chaidir A. Mochtar, SpU, PhD.

Penjelasan ini disampaikan oleh dr. Chaidir dalam acara `RSCM Sukses Lakukan 100 Transplantasi Ginjal Dengan Teknik Laparoskopi Dalam 2 Tahun` di Ruang Pertemuan Lantai 5 RSCM Kencana, Salemba, Jakarta, Rabu (5/2/2014)

Selain itu, keuntungan yang didapat oleh pendonor dengan teknik laparoskopi ini adalah masa penyembuhan yang lebih cepat, kosmesis yang lebih baik dan pasien dapat kembali beraktivitas lebih cepat.

"Tingkat keberhasilan dengan teknik laparoskopi ini baik sekali. Sebagian besar pasien akan pulang pada H+3 sampai H+4," kata dr. Chaidir menambahkan.

Saat ini, tambah dia, teknik laparoskopi pada pengobatan gagal ginjal digunakan pada operasi pengambilan ginjal donor.

"Dengan ditetapkannya transplantasi ginjal sebagai salah satu program unggulan di RSCM maka dengan sendirinya kebutuhan alat maupun peningkatan SDM di masa depan, merupakan prioritas bagi manajemen RSCM," kata dia menerangkan.

(Adt/Mel)
Foto dok. Liputan6.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya