Liputan6.com, Samarinda: Penghitungan hasil pemungutan suara di beberapa daerah di Kalimantan Timur terlambat. Pasalnya, belum seluruh Panitia Pemungutan Suara (PPS) di sana menyerahkan hasil ulang penghitungan suara kepada Panitia Pemilihan Kecamatan. Selain jarak wilayah yang jauh, masalah transportasi juga menjadi kendala. Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kaltim baru menerima hasil penghitungan suara dari 12 kabupaten dan kota. Demikian pantauan SCTV dari Samarinda, Kaltim, Selasa (13/7).
Petugas di KPU Kaltim menjelaskan, keterlambatan terjadi karena sebagian besar lokasi PPS berada di daerah terpencil. Bahkan ada PPS yang membutuhkan waktu belasan jam untuk sampai di kecamatan. Namun, KPU Kaltim optimistis seluruh hasil penghitungan suara akan masuk dalam beberapa hari mendatang.
Untuk diketahui, sebagian dari PPS di Kaltim memang masih menghitung ulang surat suara yang sebelumnya dianggap tidak sah akibat ditusuk pemilih hingga halaman depan. Sejauh ini, perolehan suara sementara didominasi pasangan calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan cawapres Jusuf Kalla [baca: PPS Kaltim Masih Menghitung Suara Pemilu Presiden]. Mereka unggul di 11 kabupaten. Sedangkan pasangan Megawati Sukarnoputri dan Hasyim Muzadi menang di Kabupaten Kutai Barat.(YAN/Polmart Aritonang)
Petugas di KPU Kaltim menjelaskan, keterlambatan terjadi karena sebagian besar lokasi PPS berada di daerah terpencil. Bahkan ada PPS yang membutuhkan waktu belasan jam untuk sampai di kecamatan. Namun, KPU Kaltim optimistis seluruh hasil penghitungan suara akan masuk dalam beberapa hari mendatang.
Untuk diketahui, sebagian dari PPS di Kaltim memang masih menghitung ulang surat suara yang sebelumnya dianggap tidak sah akibat ditusuk pemilih hingga halaman depan. Sejauh ini, perolehan suara sementara didominasi pasangan calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan cawapres Jusuf Kalla [baca: PPS Kaltim Masih Menghitung Suara Pemilu Presiden]. Mereka unggul di 11 kabupaten. Sedangkan pasangan Megawati Sukarnoputri dan Hasyim Muzadi menang di Kabupaten Kutai Barat.(YAN/Polmart Aritonang)