Debat peserta Konvensi Capres Partai Demokrat kembali digelar. Setelah digelar di Medan, Sumatera Utara, dan Palembang, Sumatera Selatan, kini debat kandidat dilaksanakan di Bandung, Jawa Barat, Rabu 5 Februari 2014.
Dalam kesempatan tersebut, salah satu peserta Konvensi Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo mengemukakan pandangannya mengenai masalah ekonomi di Indonesia.
Ia menjelaskan, seorang pemimpin yang bisa menyejahterakan rakyatnya adalah pemimpin yang memahami dan mengetahui seberapa besar kekayaan yang dimiliki oleh negaranya. Sebab, tanpa pengetahuan itu, akan sulit bagi seorang pemimpin untuk merumuskan kebijakan perekonomian yang berefek pada kesejahteraan bangsanya.
"Pertama saya ingin menyampaikan bahwa seorang pemimpin harus mengetahui kekuatan dan kekayaan yang dimiliki oleh negaranya. tanpa itu tidak mungkin seorang pemimpin mensejahterakan bangsanya," ujar Pramono Edhie melalui dalam keterangan pers yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Kamis (6/2/2014).
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat ini menjelaskan, jika dirinya diberikan amanah oleh rakyat untuk menjadi presiden berikutnya, maka ia akan mengutamakan program ketahanan pangan dan energi untuk mensejahterakan bangsa Indonesia.
"Pupuk dan bibit harus bisa disediakan oleh pemerintah, pupuk dan bibit berkualitas. Selain itu, inflasi juga merupakan hal penting yang harus dijaga," kata Edhie.
Selain itu, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini juga menjelaskan bahwa dirinya akan menguatkan peran serta fungsi TNI dan Polri dalam menjaga kedaulatan NKRI, terutama diwilayah perbatasan.
"TNI dan Polri harus kuat, juga Kejaksaan dan Kehakiman. Jangan lagi patok perbatasan berpindah, jangan lagi ada pulau kita diambil negara lain, jangan lagi ada hasil laut kita dicuri orang," tegas Edhie.
Mengenai isu politik, adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini menjelaskan, bahwa demokrasi pancasila yang telah dirumuskan oleh para pendiri bangsa sangatlah tepat bagi rakyat Indonesia. Sebab, demokrasi pancasila berbeda dengan demokrasi ala barat yang liberal dan tidak menekankan unur musyawarah untuk mencapai mufakat.
"Demokrasi pancasila adalah demokrasi yang melindungi bukan saja kaum mayoritas, tapi juga minoritas. Demokrasi Pancasila adalah dasar menuju pembangunan dan kesejahteraan," pungkas Pramono. (Gen/Eks)
Baca Juga:
Road Show Konvensi Demokrat Rabu Sore, 11 Peserta Adu DebatAda 'Anak Emas' Di Konvensi Demokrat, Dino Ancam MundurDino Patti Djalal Sambangi Fraksi Demokrat DPR, Cari Dukungan?
Dalam kesempatan tersebut, salah satu peserta Konvensi Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo mengemukakan pandangannya mengenai masalah ekonomi di Indonesia.
Ia menjelaskan, seorang pemimpin yang bisa menyejahterakan rakyatnya adalah pemimpin yang memahami dan mengetahui seberapa besar kekayaan yang dimiliki oleh negaranya. Sebab, tanpa pengetahuan itu, akan sulit bagi seorang pemimpin untuk merumuskan kebijakan perekonomian yang berefek pada kesejahteraan bangsanya.
"Pertama saya ingin menyampaikan bahwa seorang pemimpin harus mengetahui kekuatan dan kekayaan yang dimiliki oleh negaranya. tanpa itu tidak mungkin seorang pemimpin mensejahterakan bangsanya," ujar Pramono Edhie melalui dalam keterangan pers yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Kamis (6/2/2014).
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat ini menjelaskan, jika dirinya diberikan amanah oleh rakyat untuk menjadi presiden berikutnya, maka ia akan mengutamakan program ketahanan pangan dan energi untuk mensejahterakan bangsa Indonesia.
"Pupuk dan bibit harus bisa disediakan oleh pemerintah, pupuk dan bibit berkualitas. Selain itu, inflasi juga merupakan hal penting yang harus dijaga," kata Edhie.
Selain itu, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini juga menjelaskan bahwa dirinya akan menguatkan peran serta fungsi TNI dan Polri dalam menjaga kedaulatan NKRI, terutama diwilayah perbatasan.
"TNI dan Polri harus kuat, juga Kejaksaan dan Kehakiman. Jangan lagi patok perbatasan berpindah, jangan lagi ada pulau kita diambil negara lain, jangan lagi ada hasil laut kita dicuri orang," tegas Edhie.
Mengenai isu politik, adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini menjelaskan, bahwa demokrasi pancasila yang telah dirumuskan oleh para pendiri bangsa sangatlah tepat bagi rakyat Indonesia. Sebab, demokrasi pancasila berbeda dengan demokrasi ala barat yang liberal dan tidak menekankan unur musyawarah untuk mencapai mufakat.
"Demokrasi pancasila adalah demokrasi yang melindungi bukan saja kaum mayoritas, tapi juga minoritas. Demokrasi Pancasila adalah dasar menuju pembangunan dan kesejahteraan," pungkas Pramono. (Gen/Eks)
Baca Juga:
Road Show Konvensi Demokrat Rabu Sore, 11 Peserta Adu DebatAda 'Anak Emas' Di Konvensi Demokrat, Dino Ancam MundurDino Patti Djalal Sambangi Fraksi Demokrat DPR, Cari Dukungan?