Instalasi pembuangan limbah nuklir, Waste Isolation Pilot Plant (WIPP), di Kota Carlsbad, Negara Bagian New Mexico, Amerika Serikat terbakar pada jam 11.00 waktu setempat pada hari Rabu 5 Februari 2014 kemarin. Akibatnya, seluruh karyawan pabrik langsung dievakuasi dari lokasi kebakaran.
"Semua karyawan langsung dievakuasi dari ruang bawah tanah saat api mulai berkobar pada Rabu pukul 11.00," ungkap pihak WIPP seperti dimuat di Washington Post, Kamis (6/2/2014).
Enam karyawan yang saat itu berada di tempat kejadian harus dilarikan ke rumah sakit akibat terlalu banyak menghirup asap.
Kebakaran tersebut diketahui berasal dari sebuah truk pengangkut garam. Namun, pihak otoritas pabrik belum mengetahui secara pasti pemicu terjadinya kebakaran hebat itu.
"Kebakaran ini berawal dari sebuah truk pengangkut garam terbakar di bagian utara pabrik," kata pihak otoritas setempat dalam sebuah konferensi pers.
Selain tidak sampai memakan korban jiwa, untungnya, kebakaran ini tidak berdampak pada limbah radioaktif yang tersimpan di ruang bawah tanah pabrik. Sebab, letak yang cukup jauh, yakni di bagian selatan pabrik penyimpanan limbah nuklir terbesar di AS itu.
Agar bahaya radioaktif tidak menyebar, pemerintah pusat kemudian menutup pabrik. Akibatnya kegiatan pengiriman limbah ke WIPP dihentikan sampai waktu yang belum ditentukan. Peralatan dan pakaian-pakaian yang diduga terkontaminasi bahan radioaktif plutonium juga disita.
Dan barang siapa yang ingin memasuki pabrik harus mengantongi izin dari Badan Kesehatan dan Keamanan Pertambangan Amerika Serikat.
Pabrik pembuangan limbah nuklir yang ada di New Mexico ini merupakan pusat penyimpanan limbah nuklir pertama dan terbesar di Amerika Serikat. Setiap minggunya pabrik ini menerima 17 sampai 19 pengiriman limbah nuklir dari berbagai wilayah di Amerika Serikat seperti Illinois, Idaho, South Carolina, dan dari Laboratorium Nasional di Los Alamos. Limbah-limbah tersebut kemudian disimpan di ruang bawah tanah yang terpisah dengan tempat penambangan garam. (Ega/Ein)
"Semua karyawan langsung dievakuasi dari ruang bawah tanah saat api mulai berkobar pada Rabu pukul 11.00," ungkap pihak WIPP seperti dimuat di Washington Post, Kamis (6/2/2014).
Enam karyawan yang saat itu berada di tempat kejadian harus dilarikan ke rumah sakit akibat terlalu banyak menghirup asap.
Kebakaran tersebut diketahui berasal dari sebuah truk pengangkut garam. Namun, pihak otoritas pabrik belum mengetahui secara pasti pemicu terjadinya kebakaran hebat itu.
"Kebakaran ini berawal dari sebuah truk pengangkut garam terbakar di bagian utara pabrik," kata pihak otoritas setempat dalam sebuah konferensi pers.
Selain tidak sampai memakan korban jiwa, untungnya, kebakaran ini tidak berdampak pada limbah radioaktif yang tersimpan di ruang bawah tanah pabrik. Sebab, letak yang cukup jauh, yakni di bagian selatan pabrik penyimpanan limbah nuklir terbesar di AS itu.
Agar bahaya radioaktif tidak menyebar, pemerintah pusat kemudian menutup pabrik. Akibatnya kegiatan pengiriman limbah ke WIPP dihentikan sampai waktu yang belum ditentukan. Peralatan dan pakaian-pakaian yang diduga terkontaminasi bahan radioaktif plutonium juga disita.
Dan barang siapa yang ingin memasuki pabrik harus mengantongi izin dari Badan Kesehatan dan Keamanan Pertambangan Amerika Serikat.
Pabrik pembuangan limbah nuklir yang ada di New Mexico ini merupakan pusat penyimpanan limbah nuklir pertama dan terbesar di Amerika Serikat. Setiap minggunya pabrik ini menerima 17 sampai 19 pengiriman limbah nuklir dari berbagai wilayah di Amerika Serikat seperti Illinois, Idaho, South Carolina, dan dari Laboratorium Nasional di Los Alamos. Limbah-limbah tersebut kemudian disimpan di ruang bawah tanah yang terpisah dengan tempat penambangan garam. (Ega/Ein)
