Partai Demokrat membantah kabar adanya peserta konvensi calon presiden (Capres) yang menjadi anak emas. Hal tersebut ditegaskan menyusul adanya pernyataan salah satu peserta konvensi, Dino Patti Djalal yang mengancam mundur dari perebutan kursi capres itu jika ada anak emas.
"Tidak ada satupun di 'anak emaskan'," tegas Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Amir Syamsuddin saat di temui di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Kamis (6/2/2014).
Namun, menurut pria yang menjabat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) ini, komite konvensi telah menjelaskan perihal isu tersebut kepada Dino Patti Djalal. Bahkan, Partai Demokrat memastikan tidak ada niat untuk membedakan peserta konvensi.
Amir menjelaskan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga merupakan Ketua umum partai Demokrat sudah punya komitmen pada saat dibentuknya komite konvensi.
"Jadi kalau ada orang berpendirian lain dari pada itu, itu adalah pendapat pribadi. Tidak boleh kita melakukan hal-hal yang mengurangi kredibilitas Ketum dan kredibilitas dari komite konvensi itu sendiri," ungkap Amir.
Karena itu, ia menegaskan, seluruh elit Demokrat diberi kebebasan penuh untuk mendukung 'jagoannya' yang menjadi peserta konvensi. Dukungan elite demokrat ini, merupakan hak individu masing masing dan tidak mencerminkan sikap partai. "Oh iya boleh, boleh. Silahkan, silahkan (mendukung jagoannya di konvensi)," tandasnya.
Beberapa peserta konvensi memang didukung elit Demokrat. Seperti Pramono Edhie Wibowo yang didukung Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono dan juru bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul serta beberapa elit Partai Demokrat lainnya . Selain itu, Waketum Max Sopacua mendukung Marzuki Alie dan kemudian Wasekjen Ramadhan Pohan mendukung Gita Wirdjawan serta Dahlan Iskan didukung Sekretaris Majelis Kehormatan TB Silalahi. (Dji/Adm)
Baca juga:
Road Show Konvensi Demokrat Rabu Sore, 11 Peserta Adu Debat
Survei: Elektabilitas Golkar Kecil, Demokrat Siap Menyalip
Gambaran Demokrasi di Mata 6 Peserta Konvensi Capres Demokrat
"Tidak ada satupun di 'anak emaskan'," tegas Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Amir Syamsuddin saat di temui di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Kamis (6/2/2014).
Namun, menurut pria yang menjabat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) ini, komite konvensi telah menjelaskan perihal isu tersebut kepada Dino Patti Djalal. Bahkan, Partai Demokrat memastikan tidak ada niat untuk membedakan peserta konvensi.
Amir menjelaskan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga merupakan Ketua umum partai Demokrat sudah punya komitmen pada saat dibentuknya komite konvensi.
"Jadi kalau ada orang berpendirian lain dari pada itu, itu adalah pendapat pribadi. Tidak boleh kita melakukan hal-hal yang mengurangi kredibilitas Ketum dan kredibilitas dari komite konvensi itu sendiri," ungkap Amir.
Karena itu, ia menegaskan, seluruh elit Demokrat diberi kebebasan penuh untuk mendukung 'jagoannya' yang menjadi peserta konvensi. Dukungan elite demokrat ini, merupakan hak individu masing masing dan tidak mencerminkan sikap partai. "Oh iya boleh, boleh. Silahkan, silahkan (mendukung jagoannya di konvensi)," tandasnya.
Beberapa peserta konvensi memang didukung elit Demokrat. Seperti Pramono Edhie Wibowo yang didukung Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono dan juru bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul serta beberapa elit Partai Demokrat lainnya . Selain itu, Waketum Max Sopacua mendukung Marzuki Alie dan kemudian Wasekjen Ramadhan Pohan mendukung Gita Wirdjawan serta Dahlan Iskan didukung Sekretaris Majelis Kehormatan TB Silalahi. (Dji/Adm)
Baca juga:
Road Show Konvensi Demokrat Rabu Sore, 11 Peserta Adu Debat
Survei: Elektabilitas Golkar Kecil, Demokrat Siap Menyalip
Gambaran Demokrasi di Mata 6 Peserta Konvensi Capres Demokrat
