Suwiryo (25) sudah melakukan aksi pencurian di beberapa perusahaan katering tempatnya bekerja. Jadi 'kutu loncat' dari satu perusahaan ke perusahaan lain dijadikan cara untuk menggasak harta benda sang bos.
"Modusnya, pelaku bekerja di katering itu, beberapa hari kerja sudah hilang setelah mencuri barang-barang di katering tempatnya bekerja," kata Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Pusat AKBP Tatan Dirsan, di kantornya, Jumat (7/2/2014).
Tatan menjelaskan, Suwiryo sengaja bekerja di sebuah perushaan katering untuk merampok. Setelah 2 sampai 5 hari bekerja, dirinya menghilang karena berhasil melakukan pencurian di tempatnya bekerja.
"Pokoknya, 2 hari atau 5 hari kerja harus sudah bisa dapat hasil. Nah, di tempatnya yang terakhir dia sudah bekerja selama 7 hari, sampai akhirnya melakukan pencurian itu," lanjut Tatan.
Selama aksinya berlangsung, Suwiryo tercatat sudah 6 kali pindah dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya di beberapa wilayah di Jakarta. Baru di perusahaan ke-7 ini dirinya mencuri sampai menyebabkan korbannya meninggal dunia.
"Ini perusahaan ke-7. Nah, baru kali dia mencuri sampai korbannya meninggal," tandasnya.
Peristiwa perampokan yang menyebabkan korban, Adika Adi Putri, pemilik katering meninggal dunia terjadi pada Senin, 3 Februari 2014 lalu. Kala itu, pelaku nekat membobol plafon dengan palu yang ditemukannya di kamar orangtua korban. Di situ dirinya berhasil menggasak sebuah laptop.
Belum cukup dengan itu, pelaku membobol plafon menuju ke kamar korban. Tapi, aksinya itu diketahui korban yang sedang berada di kamar dan berteriak.
Mendengar teriakan itu, pelaku lalu memukul korban dengan palu yang dibawanya hingga tewas. Setelah itu, korban melanjutkan aksinya dengan mengambil cincin dan kalung emas.
Korban lalu meninggalkan katering di Jalan Tanah Tinggi I, Johar Baru, Jakarta Pusat. Pelaku kabur sampai ke kampung halamannya di Lebak, Banten. Polisi akhirnya menangkap pelaku pada Kamis 6 Januari 2014. (Mut/Yus)
Baca juga:
"Modusnya, pelaku bekerja di katering itu, beberapa hari kerja sudah hilang setelah mencuri barang-barang di katering tempatnya bekerja," kata Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Pusat AKBP Tatan Dirsan, di kantornya, Jumat (7/2/2014).
Tatan menjelaskan, Suwiryo sengaja bekerja di sebuah perushaan katering untuk merampok. Setelah 2 sampai 5 hari bekerja, dirinya menghilang karena berhasil melakukan pencurian di tempatnya bekerja.
"Pokoknya, 2 hari atau 5 hari kerja harus sudah bisa dapat hasil. Nah, di tempatnya yang terakhir dia sudah bekerja selama 7 hari, sampai akhirnya melakukan pencurian itu," lanjut Tatan.
Selama aksinya berlangsung, Suwiryo tercatat sudah 6 kali pindah dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya di beberapa wilayah di Jakarta. Baru di perusahaan ke-7 ini dirinya mencuri sampai menyebabkan korbannya meninggal dunia.
"Ini perusahaan ke-7. Nah, baru kali dia mencuri sampai korbannya meninggal," tandasnya.
Peristiwa perampokan yang menyebabkan korban, Adika Adi Putri, pemilik katering meninggal dunia terjadi pada Senin, 3 Februari 2014 lalu. Kala itu, pelaku nekat membobol plafon dengan palu yang ditemukannya di kamar orangtua korban. Di situ dirinya berhasil menggasak sebuah laptop.
Belum cukup dengan itu, pelaku membobol plafon menuju ke kamar korban. Tapi, aksinya itu diketahui korban yang sedang berada di kamar dan berteriak.
Mendengar teriakan itu, pelaku lalu memukul korban dengan palu yang dibawanya hingga tewas. Setelah itu, korban melanjutkan aksinya dengan mengambil cincin dan kalung emas.
Korban lalu meninggalkan katering di Jalan Tanah Tinggi I, Johar Baru, Jakarta Pusat. Pelaku kabur sampai ke kampung halamannya di Lebak, Banten. Polisi akhirnya menangkap pelaku pada Kamis 6 Januari 2014. (Mut/Yus)
Baca juga:
Pengusaha Katering di Johar Baru Tewas dengan Belasan Tusukan
Pembunuh Pengusaha Katering di Johar Baru Pegawainya?
Advertisement
Modus Pembunuh Bos Katering Putri: Melamar Kerja
Baca Juga