Sebanyak 14 rumah dan 1 musala terancam bencana tanah `bergerak` di Desa Tulungrejo, Ngantang, Malang, Jawa Timur. Getaran di tanah yang terjadi sejak Rabu 5 Februari itu terasa hingga radius 100 meter.
"3 Kepala keluarga memilih mengungsi sementara ke rumah kerabatnya yang lebih aman. Mereka kawatir terjadi sesuatu, apalagi kalau malam getaran terasa cukup kuat," kata Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang Aprilianto saat dikonfirmasi, Jumat (7/2/2014).
Tanah bergerak itu sendiri mengakibatkan rumah yang dihuni 14 kepala keluarga (KK) itu rusak ringan. Sebagian besar mengalami kerusakan pada bagian lantai rumah yakni retak-retak.
"Lantai rumah retaknya kecil, sekitar 1 centimeter saja. Tapi itu cukup membuat warga ketakutan," tutur Aprilianto.
Saat ini tim dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Malang sudah berada di lokasi. Mereka meneliti potensi gerakan tanah dan dampak yang bisa diakibatkan.
Dinas ESDM beserta PMI Kabupaten Malang juga memberikan pemahaman kepada warga sekitar. Yaitu ciri-ciri akan terjadinya bencana tanah bergerak, sehingga sebelum ada kejadian warga sudah bisa menyelamatkan diri.
"Kalau warga sudah memahami gejala akan adanya tanah bergerak, langsung bisa melakukan tindakan pertama untuk mengamankan diri," tegas Aprilianto.
Desa Tulungrejo, Ngantang, berada di kawasan perbukitan. Terdapat banyak tebing dengan tingkat kemiringan lebih dari 45 derajat. Sehingga kawasan ini termasuk peta rawan bencana di Kabupaten Malang.
"Tim relawan PMI di sudah ada yang bersiaga di Kecamatan Ngantang untuk terus memonitor desa itu," pungkas Aprilianto. (Mut/Ism)
"3 Kepala keluarga memilih mengungsi sementara ke rumah kerabatnya yang lebih aman. Mereka kawatir terjadi sesuatu, apalagi kalau malam getaran terasa cukup kuat," kata Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang Aprilianto saat dikonfirmasi, Jumat (7/2/2014).
Tanah bergerak itu sendiri mengakibatkan rumah yang dihuni 14 kepala keluarga (KK) itu rusak ringan. Sebagian besar mengalami kerusakan pada bagian lantai rumah yakni retak-retak.
"Lantai rumah retaknya kecil, sekitar 1 centimeter saja. Tapi itu cukup membuat warga ketakutan," tutur Aprilianto.
Saat ini tim dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Malang sudah berada di lokasi. Mereka meneliti potensi gerakan tanah dan dampak yang bisa diakibatkan.
Dinas ESDM beserta PMI Kabupaten Malang juga memberikan pemahaman kepada warga sekitar. Yaitu ciri-ciri akan terjadinya bencana tanah bergerak, sehingga sebelum ada kejadian warga sudah bisa menyelamatkan diri.
"Kalau warga sudah memahami gejala akan adanya tanah bergerak, langsung bisa melakukan tindakan pertama untuk mengamankan diri," tegas Aprilianto.
Desa Tulungrejo, Ngantang, berada di kawasan perbukitan. Terdapat banyak tebing dengan tingkat kemiringan lebih dari 45 derajat. Sehingga kawasan ini termasuk peta rawan bencana di Kabupaten Malang.
"Tim relawan PMI di sudah ada yang bersiaga di Kecamatan Ngantang untuk terus memonitor desa itu," pungkas Aprilianto. (Mut/Ism)