Perampok bos katering hingga mengakibatkan tewas ternyata sudah melakukan pencurian di berbagai perusahaan katering. Bahkan, untuk melancarkan aksinya, tersangka Suwiryo memalsukan identitas.
"Setelah mengetahui dia berganti-ganti perusahaan, tersangka juga diketahui menggunakan identitas palsu," kata Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Pusat AKBP tatan Dirsan, di kantornya, Jumat (7/2/2014).
Tatan menjelaskan, pihaknya sempat memeriksa ke beberapa perusahaan lama tersangka. Tersangka diketahui menggunakan nama Didin. Setelah diperiksa, Didin yang dimaksud ternyata berbeda dengan pelaku.
"Penyidik memeriksa Didin di Jakarta Selatan, ternyata saat dikroscek pada saksi, Didin bukalah orang yang dicari," lanjutnya.
Akhirnya, petugas bekerja sama dengan aparat Polsek Lebak. Sebab, dalam identitas tercantum alamat di kawasan Lebak. Setelah dicek, petugas mendapati nama Suwiryo.
"Kami kerja sama dengan Polsek Lebak. Kami akhirnya mendapati identitas pelaku bernama Suwiryo," ungkap Tatan.
Setelah itu, petugas melakukan pengejaran ke rumah pelaku. Akhirnya, pelaku berhasil dibekuk di rumahnya di Desa Cisimeut, Lebak, Banten pada Kamis, 6 Januari 2014 pagi. Pelaku lalu digelandang ke Mapolrestro Jakarta Pusat.
Peristiwa perampokan yang menyebabkan korban Adika Adi Putri, pemilik katering, meninggal dunia terjadi pada Senin, 3 Februari 2014 lalu. Kala itu, pelaku nekat membobol plafon dengan palu yang ditemukannya di kamar orangtua korban. Di situ dirinya berhasil menggasak sebuah laptop.
Belum cukup dengan itu, pelaku membobol plafon menuju ke kamar korban. Tapi, aksinya itu diketahui korban yang sedang berada di kamar dan berteriak.
Mendengar teriakan itu, pelaku lalu memukul korban dengan palu yang dibawanya hingga tewas. Setelah itu, korban melanjutkan aksinya dengan mengambil cincin dan kalung emas.
Korban lalu meninggalkan ketering di Jalan Tanah Tinggi I, Johar Baru, Jakarta Pusat. Pelaku kabur sampai ke kampung halamannya di Lebak, Banten. (Mut/Ein)
Baca juga:
"Setelah mengetahui dia berganti-ganti perusahaan, tersangka juga diketahui menggunakan identitas palsu," kata Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Pusat AKBP tatan Dirsan, di kantornya, Jumat (7/2/2014).
Tatan menjelaskan, pihaknya sempat memeriksa ke beberapa perusahaan lama tersangka. Tersangka diketahui menggunakan nama Didin. Setelah diperiksa, Didin yang dimaksud ternyata berbeda dengan pelaku.
"Penyidik memeriksa Didin di Jakarta Selatan, ternyata saat dikroscek pada saksi, Didin bukalah orang yang dicari," lanjutnya.
Akhirnya, petugas bekerja sama dengan aparat Polsek Lebak. Sebab, dalam identitas tercantum alamat di kawasan Lebak. Setelah dicek, petugas mendapati nama Suwiryo.
"Kami kerja sama dengan Polsek Lebak. Kami akhirnya mendapati identitas pelaku bernama Suwiryo," ungkap Tatan.
Setelah itu, petugas melakukan pengejaran ke rumah pelaku. Akhirnya, pelaku berhasil dibekuk di rumahnya di Desa Cisimeut, Lebak, Banten pada Kamis, 6 Januari 2014 pagi. Pelaku lalu digelandang ke Mapolrestro Jakarta Pusat.
Peristiwa perampokan yang menyebabkan korban Adika Adi Putri, pemilik katering, meninggal dunia terjadi pada Senin, 3 Februari 2014 lalu. Kala itu, pelaku nekat membobol plafon dengan palu yang ditemukannya di kamar orangtua korban. Di situ dirinya berhasil menggasak sebuah laptop.
Belum cukup dengan itu, pelaku membobol plafon menuju ke kamar korban. Tapi, aksinya itu diketahui korban yang sedang berada di kamar dan berteriak.
Mendengar teriakan itu, pelaku lalu memukul korban dengan palu yang dibawanya hingga tewas. Setelah itu, korban melanjutkan aksinya dengan mengambil cincin dan kalung emas.
Korban lalu meninggalkan ketering di Jalan Tanah Tinggi I, Johar Baru, Jakarta Pusat. Pelaku kabur sampai ke kampung halamannya di Lebak, Banten. (Mut/Ein)
Baca juga:
Pengusaha Katering di Johar Baru Tewas dengan Belasan Tusukan
Pembunuh Pengusaha Katering di Johar Baru Pegawainya?
Advertisement
Modus Pembunuh Bos Katering Putri: Melamar Kerja
Baca Juga