Pemilihan presiden (Pilpres) 2014, akan dilaksanakan pada Juli. Partai-partai politik pun satu per satu mulai mendeklarasikan calon presiden dari partainya masing-masing atau melakukan pendekatan dengan parpol atau tokoh untuk mengusung capres.
Ketua DPR RI Marzuki Alie, yang juga peserta konvensi capres Partai Demokrat meminta masyarakat cerdas dalam memilih calon pemimpin. Pemimpin yang terbaik, menurut dia, adalah sosok yang memiliki visi dan misi yang konkret.
"Kepemimpinan itu yang konkret saja. Pilih pemimpin yang 5 tahun kedepan tahu apa yang harus dilakukan," ujar Marzuki di kantor PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jumat (7/2/2014).
Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini mengatakan, selama ini kepemimpinan presiden di Indonesia hanya maksimal 2 periode. Sebab jika terlalu lama, pemimpin tersebut nantinya tidak dapat mempertanggungjawabkan tugasnya. Karena itulah, Indonesia memerlukan figur yang mengerti betul persoalan negara ini, dengan begitu ia dapat mencari solusi dari permasalahan.
"Cari pemimpin yang ngerti persoalan. Pemimpin juga harus mampu meyakinan masyarakat bahwa dirinya memiliki solusi nyata," ujarnya.
Marzuki mengatakan, masyarakat seharusnya bersama-sama menyepakati apa sebenarnya akar masalah di Indonesia. Baru kemudian menerjemahkannya ke dalam harapan 5 tahun ke depan.
Ia mengatakan, rakyat punya hak untuk cerdas, sehat, sejahtera, damai, dan aman. Dan, seorang pemimpin itu harus memenuhi harapan rakyat tersebut. "Pemimpin tidak usah banyak angan-angan. Persoalan konkret depan kita abaikan," tegas Marzuki. (Mvi)
Baca juga:
Sutiyoso: Raih 25 Rekor MURI, Wajar Kalau Saya Mau Jadi Presiden
Demokrat Tegaskan Tidak Ada `Anak Emas` Dalam Konvensi
Dinilai Layak Jadi Capres, Walikota Risma: Itu Urusan Tuhan
Ketua DPR RI Marzuki Alie, yang juga peserta konvensi capres Partai Demokrat meminta masyarakat cerdas dalam memilih calon pemimpin. Pemimpin yang terbaik, menurut dia, adalah sosok yang memiliki visi dan misi yang konkret.
"Kepemimpinan itu yang konkret saja. Pilih pemimpin yang 5 tahun kedepan tahu apa yang harus dilakukan," ujar Marzuki di kantor PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jumat (7/2/2014).
Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini mengatakan, selama ini kepemimpinan presiden di Indonesia hanya maksimal 2 periode. Sebab jika terlalu lama, pemimpin tersebut nantinya tidak dapat mempertanggungjawabkan tugasnya. Karena itulah, Indonesia memerlukan figur yang mengerti betul persoalan negara ini, dengan begitu ia dapat mencari solusi dari permasalahan.
"Cari pemimpin yang ngerti persoalan. Pemimpin juga harus mampu meyakinan masyarakat bahwa dirinya memiliki solusi nyata," ujarnya.
Marzuki mengatakan, masyarakat seharusnya bersama-sama menyepakati apa sebenarnya akar masalah di Indonesia. Baru kemudian menerjemahkannya ke dalam harapan 5 tahun ke depan.
Ia mengatakan, rakyat punya hak untuk cerdas, sehat, sejahtera, damai, dan aman. Dan, seorang pemimpin itu harus memenuhi harapan rakyat tersebut. "Pemimpin tidak usah banyak angan-angan. Persoalan konkret depan kita abaikan," tegas Marzuki. (Mvi)
Baca juga:
Sutiyoso: Raih 25 Rekor MURI, Wajar Kalau Saya Mau Jadi Presiden
Demokrat Tegaskan Tidak Ada `Anak Emas` Dalam Konvensi
Dinilai Layak Jadi Capres, Walikota Risma: Itu Urusan Tuhan