Film Gajah Mada Mulai Diproduksi Mei 2014

Cerita mengenai sejarah kerajaan di Indonesia selalu menarik untuk disimak. Begitu pula dengan sejarah dan cerita seorang Gajah Mada.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Feb 2014, 12:30 WIB

Cerita mengenai sejarah kerajaan di Indonesia selalu menarik untuk disimak. Begitu pula dengan sejarah dan cerita seorang Gajah Mada, Patih yang terkenal dari Kerajaan Majapahit yang memiliki andil besar dalam menyatukan Nusantara.

Karena alasan itu, PT Tawi Nusantara memutuskan untuk menggarap film Gajah Mada yang bertema Sira Gajah Mada Ambekel Ing Bhayangkara yang akan mulai diproduksi pada Mei 2014 mendatang.

"Kami mencoba untuk memperkenalkan lagi sosok Gajah Mada dengan ilustrasi yang jauh lebih menarik dan mampu menginspirasi para generasi muda. Amat disayangkan sekali, tokoh heroik seperti Gajah Mada tak populer dikalangan anak muda, calon generasi penerus bangsa," ujar Renny Masmada, penulis skenario sekaligus sutradara film Gajah Mada saat ditemui di Hotel Bukit Daun, Kediri, Jawa Timur, Minggu (9/2/2014).

Demi merepresentasikan sosok Gajah Mada yang sesuai dengan alur dan fakta sejarah, Renny sampai rela melakukan riset dalam rentang waktu yang cukup panjang. Ia menghabiskan waktu hingga puluhan tahun untuk mendalami sejarah Patih yang memproklamirkan Sumpah Palapa itu.

"20 tahun saya meriset sejarah dan cerita tentang Gajah Mada. Waktu yang tidak sebentar itu saya gunakan untuk menjelajah, menelusuri dan mencari jejak perjalanan Gajah Mada yang kepopulerannya melebihi Genghis Khan," urai dia.

Proses persiapan penggarapan film Gajah Mada kini sudah mulai dilakukan. Agar sesuai dengan sejarah, rumah produksi film tersebut memutuskan untuk menjadikan Kota Kediri sebagai lokasi pembuatan film tersebut.

"Napak tilas sejarah Gajah Mada sebelum mempersatukan Nusantara memang diawali dari tugas dan tanggung jawabnya di Kerajaan Dhaha atau Doko Ngasem Kabupaten Kediri," tutur dia.

Sejumlah aktor dan aktris terbaik dipastikan terlibat dalam penggarapan film bertema klasik kolosal tersebut. Diantaranya, Ray Sahetapy, Jajang C Noer, Adipura, Pong Hardjatmo, Boy Lee, Ajeng Viola Pitaloka dan Rangga Djoned.(Mer)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya