Survei: Masyarakat Tak Suka Pemimpin Galau

Tercatat 73 persen publik memilih capres yang berusia di bawah 55 tahun," tutur Arif.

oleh Widji Ananta diperbarui 09 Feb 2014, 14:14 WIB
Hasil jajak pendapat Pusat Kajian Pancasila, Hukum, dan Demokrasi, Universitas Negeri Semarang (Puskaphdem-Unnes) menunjukkan 88,78 persen responden menghendaki pemimpin yang tegas. Hanya 5,32 persen yang tidak menyukai gaya kepemimpinan tersebut dan sisanya menjawab tidak tahu.

"Memori masyarakat tidak bisa dibohongi. Mereka selalu ingin mempunyai pemimpin keras dan tegas seperti Sukarno," kata Direktur Puskaphdem Unnes Arif Hidayat di Grand Melia Hotel, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Minggu (9/2/2014).

Arif menambahkan, 81,96 persen responden sebenarnya menyukai pemimpin yang selalu membuat pertimbangan sebelum mengambil keputusan. Namun pemimpin dengan kategori pertimbangan tentunya tidak harus lama dalam mengambil keptusan. "Mereka tidak menyukai model pemimpin mudah galau dan lainnya," tambah dia.

Selain tegas dan penuh pertimbangan dalam memimpin, Arif mengungkapkan keinginan masyarakat untuk melihat pemimpin yang masih muda. "Tercatat 73 persen publik memilih capres yang berusia di bawah 55 tahun," tutur Arif.

Survei ini dilaksanakan Puskapdhem Unnes dari tanggal 3 Januari hingga 9 Februari 2014. Wawancara dilakukan dengan metode tatap muka yang tersebar di 32 Provinsi dengan jumlah responden 1.070, dengan syarat minimal 17 tahun. Margin of eror 3 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Untuk uji validasi dilakukan melalui telepon chek dan spot chek dari total sampel. (Eks)

Baca juga:
Survei LSN: 71,2% Warga Jakarta Tak Setuju Jokowi Jadi Capres
Deklarasi Capres PPP di Bandung Siang Ini Batal
Marzuki Alie: Pilih Pemimpin yang Konkret

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya