Keluarga dari jenazah terduga teroris yang tewas dalam baku tembak di Poso, Sulawesi Tengah, mengunjungi kamar jenazah RS Bhayangkara Polda Sulteng. Dari keterangan yang diperoleh, salah satu terduga teroris berinsial F memiliki sejumlah tato di tubuhnya.
Pantauan Liputan6.com, kedatangan keluarga mendapat pengawalan ketat polisi di RS Bhayangkara Polda Sulteng, Minggu (9/2/2014) sekitar pukul 14.45 Wita. Di lokasi, keluarga yang hadir tampak menutupi dan langsung memasuki kamar jenazah.
Dari informasi yang diperoleh, keluarga yang datang mengakui F sebagai anggota keluarganya setelah melihat ciri-ciri tato yang ada pada tubuh F. F diketahui memiliki sejumlah tato.
"Ada beberapa tato yang dimiliki pada tubuh jenazah itu," kata petugas yang enggan disebut namanya. Tato-tato itu yakni bergambar kepala manusia dengan sayap kelelawar pada bahu kiri, tato bergambar kalajengking, tato kelabang pada lengan kanan, dan tato yang bertuliskan MAP di dada kanan.
"Yang tadi itu Ibu, Kakak, dan Anak F. Mereka datang untuk memastikan dan setelah melihat benar kalau F adalah keluarga mereka," terang petugas yang minta namanya tidak disebutkan.
Kedatangan keluarga itu, diketahui untuk memastikan apakah satu dari dua terduga teroris tersebut adalah keluarganya. Keluarga yang hadir tidak begitu lama berada di dalam kamar jenazah dan langsung bergegas meninggalkan rumah sakit.
Mereka langsung menggunakan satu unit mobil Avanza berwarna silver DN 724 CA, tanpa memberikan keterangan sedikit pun kepada sejumlah wartawan. Tidak ada keterangan resmi yang diberikan pihak Polda Sulteng. Sedangkan petugas yang ditemui berjaga di RS terkesan menutupi indentitas warga tersebut, bahkan seorang petugas nyaris adu jotos dengan beberapa wartawan.
2 Terduga teroris tewas dalam baku tembak dengan personel Brimob di Desa Taunca, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Kamis 6 Februari 2014. Hingga kini tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polda Sulteng masih melakukan identifikasi jenazah keduanya. (Ism)
Pantauan Liputan6.com, kedatangan keluarga mendapat pengawalan ketat polisi di RS Bhayangkara Polda Sulteng, Minggu (9/2/2014) sekitar pukul 14.45 Wita. Di lokasi, keluarga yang hadir tampak menutupi dan langsung memasuki kamar jenazah.
Dari informasi yang diperoleh, keluarga yang datang mengakui F sebagai anggota keluarganya setelah melihat ciri-ciri tato yang ada pada tubuh F. F diketahui memiliki sejumlah tato.
"Ada beberapa tato yang dimiliki pada tubuh jenazah itu," kata petugas yang enggan disebut namanya. Tato-tato itu yakni bergambar kepala manusia dengan sayap kelelawar pada bahu kiri, tato bergambar kalajengking, tato kelabang pada lengan kanan, dan tato yang bertuliskan MAP di dada kanan.
"Yang tadi itu Ibu, Kakak, dan Anak F. Mereka datang untuk memastikan dan setelah melihat benar kalau F adalah keluarga mereka," terang petugas yang minta namanya tidak disebutkan.
Kedatangan keluarga itu, diketahui untuk memastikan apakah satu dari dua terduga teroris tersebut adalah keluarganya. Keluarga yang hadir tidak begitu lama berada di dalam kamar jenazah dan langsung bergegas meninggalkan rumah sakit.
Mereka langsung menggunakan satu unit mobil Avanza berwarna silver DN 724 CA, tanpa memberikan keterangan sedikit pun kepada sejumlah wartawan. Tidak ada keterangan resmi yang diberikan pihak Polda Sulteng. Sedangkan petugas yang ditemui berjaga di RS terkesan menutupi indentitas warga tersebut, bahkan seorang petugas nyaris adu jotos dengan beberapa wartawan.
2 Terduga teroris tewas dalam baku tembak dengan personel Brimob di Desa Taunca, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Kamis 6 Februari 2014. Hingga kini tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polda Sulteng masih melakukan identifikasi jenazah keduanya. (Ism)