Teknologi komunikasi code division multiple-access (CDMA) dinilai banyak pihak sudah mulai ketinggalan zaman. Berbagai vendor perangkat komunikasi pun mulai membatasi produksi perangkat pendukung CDMA.
Meski begitu, penyedia layanan komunikasi berbasis CDMA di Indonesia tak gentar. Operator CDMA Tanah Air mencoba menyediakan sendiri perangkat yang berjalan di atas jaringan CDMA untuk mempermudah pelanggannya.
Sebut saja, Smartfren yang mendatangkan sendiri perangkat komunikasi yang bisa dipakai pada jaringannya. Bahkan, brand Andromax yang disematkan pada handset besutan Smartfren ini berhasil menduduki peringkat kedua pengapalan smartphone di kuartal ketiga 2013.
Hal itu diungkap oleh lembaga analisa pasar International Data Corporation (IDC) akhir tahun lalu. Handset milik Smartfren itu bahkan disebutkan mengalahkan pengapalan produk buatan perusahaan global, BlackBerry.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Bakrie Telecom alias Esia. Anak perusahaan Bakrie Gorup itu menyediakan perangkat yang di-bundling dengan layanannya. Hanya saja, Esia lebih memilih untuk bekerjasama dengan vendor ponsel lokal.
Menurut Direktur sekaligus Chief Marketing Officer Bakrie Telecom Eka Anwar, perusahaan mengambil langkah tersebut melalui berbagai pertimbangan. Ia berkilah bahwa membawa handset sendiri dari pabrik manufaktur pernah dilakoni perusahaannya.
"Esia pernah mencoba model bundling dengan produk yang dipesan sendiri langsung ke pabrik di China tapi hasilnya kurang begitu bagus. Berdasarkan pengalaman itu kami mencoba model penyediaan produk dengan cara lain yakni bekerjasama dengan vendor lokal," kata Eka.
Saat ini Esia menggandeng dua mitra vendor ponsel lokal, PT Air Hidup (Alcatel) dan PT Mitra Komunikasi Nusantara (Cyrus). Keduanya diakui Eka menjadi mitra strategis Esia yang dipilih untuk menyediakan ponsel yang disediakan dengan paket layanan Esia.
"Sementara ini dua perusahaan itu dulu. Tapi tidak menutup kemungkinan kami akan bekerjasama dengan pihak lain asal bisa menguntungkan pelanggan nantinya," tambah Eka.
Indonesia memang menjadi salah satu negara yang masih bertahan untuk tetap menggunakan teknologi CDMA. Di beberapa negara lain, teknologi CDMA lambat laun sudah mulai digantikan dengan teknologi 4G LTE.
Baca juga:
Gara-gara Bakrie, `Warga` Twitter Deklarasikan Uninstall Path
Soal Investasi Rp 304 Milyar di Path, Ini Jawaban Bakrie
Dapat Dana Dari Bakrie, Path Jadi Bulan-bulanan di Twitter
Path Dapat Suntikan Dana Rp 304 Milyar Dari Bakrie
Demi Bertahan, Operator CDMA Sediakan Ponsel Sendiri
Meski dianggap sudah kuno, operator CDMA menyediakan sendiri perangkat yang berjalan di atas jaringan CDMA untuk mempermudah pelanggan.
diperbarui 10 Feb 2014, 17:10 WIBAdvertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cara Agar Print Excel Tidak Terpotong: Panduan Lengkap untuk Hasil Cetak Sempurna
Cara Mengetahui Potensi Diri: Panduan Lengkap untuk Mengembangkan Diri
Berkaca dari Kasus Supriyani, PGRI Minta Pemerintah Buat UU Perlindungan Guru
Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini 26 November 2024, Ada ACES hingga ELSA
Cara Agar Rambut Belah Tengah Terlihat Keren dan Stylish
Tips Menghilangkan Bau Jengkol Sebelum Dimasak: Perhatikan Tekniknya
Cara Kerja Septic Tank Biotech: Solusi Pengolahan Limbah Modern
Gigih dan Pantang Menyerah, 3 Zodiak Ini Akan Meraih Impian Mereka dengan Segala Cara
Cara Agar Story WA Tidak Buram: Panduan Lengkap Meningkatkan Kualitas Status WhatsApp
Kementan Buka Lowongan Petani Milenial 2024 Gaji Rp 10 Juta per Bulan, Daftar di Link Ini
Kementerian Dicatut Bagikan Bantuan, Simak Daftarnya
Tarot Minggu Ini: Fleksibel Terhadap Rencana yang Telah Dibuat