Presiden Direktur PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) Asep Ekanugraha mengaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN) penerbangan ini akan merubah model bisnis agar bisa tetap terbang di langit Nusantara dan kembali memutar bisnisnya.
"Area bertempur area low cost carier, kami paham diri. Kami akan melakukan perbaikan merubah branding supaya di terima di luar. Program ini melakukan perbaikan direksi sebelumnya, kita tidak bisa terkunci. Kita punya keterbatasan untuk diperbaiki," kata Asep di Jakarta, Senin (10/2/2014).
Asep menambahkan, selain manajemen, Merpati juga mengkaji ulang rute-rute yang diterbangi. Pengkajian tersebut dilakukan karena penilaian ada rute yang memerlukan cukup besar.
"Kalau kita lihat ada shifting positioning, kita tidak betempur di medan berat, tapi kita tidak bisa yang Garuda Indonesia lakukan. Bisnis miodel diubah kita tidak bisa full legacy airline karena biayanya besar," ungkap dia.
Menurut Asep, Merpati tidak boleh mati. Pasalnya maskapai tersebut merupakan wujud perjuangan para direksi pendahulu.
"Dari 1962 tidak bisa dihilangkan begitu saja, perjuangan Merpati hampir selaras dengan perkembangan bangsa, di saat menghindari konflik, Merpati hadir memperjuangkan penerbangan ke daerah. Di saat maskapai lain tidak menarik Merpati hadir men-service negara. Perjuangan harus di-consider, kita tidak berfikir untuk mati. Merpati meriview diri, kita akan hidup ke depan lebih baik lagi," pungkas Asep. (Pew/Nrm)
*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com
Baca juga:
Kembali Beroperasi, Merpati akan Layani Penerbangan ke Arab Saudi
Merpati Ajukan Rute Penerbangan Baru ke Kemenhub
FPM: Merpati Kini Sekarat! Kaki dan Bulu Bulu Sayapnya Digunduli
"Area bertempur area low cost carier, kami paham diri. Kami akan melakukan perbaikan merubah branding supaya di terima di luar. Program ini melakukan perbaikan direksi sebelumnya, kita tidak bisa terkunci. Kita punya keterbatasan untuk diperbaiki," kata Asep di Jakarta, Senin (10/2/2014).
Asep menambahkan, selain manajemen, Merpati juga mengkaji ulang rute-rute yang diterbangi. Pengkajian tersebut dilakukan karena penilaian ada rute yang memerlukan cukup besar.
"Kalau kita lihat ada shifting positioning, kita tidak betempur di medan berat, tapi kita tidak bisa yang Garuda Indonesia lakukan. Bisnis miodel diubah kita tidak bisa full legacy airline karena biayanya besar," ungkap dia.
Menurut Asep, Merpati tidak boleh mati. Pasalnya maskapai tersebut merupakan wujud perjuangan para direksi pendahulu.
"Dari 1962 tidak bisa dihilangkan begitu saja, perjuangan Merpati hampir selaras dengan perkembangan bangsa, di saat menghindari konflik, Merpati hadir memperjuangkan penerbangan ke daerah. Di saat maskapai lain tidak menarik Merpati hadir men-service negara. Perjuangan harus di-consider, kita tidak berfikir untuk mati. Merpati meriview diri, kita akan hidup ke depan lebih baik lagi," pungkas Asep. (Pew/Nrm)
*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com
Baca juga:
Kembali Beroperasi, Merpati akan Layani Penerbangan ke Arab Saudi
Merpati Ajukan Rute Penerbangan Baru ke Kemenhub
FPM: Merpati Kini Sekarat! Kaki dan Bulu Bulu Sayapnya Digunduli