Alasan Penjual Bus Transjakarta Karatan: Angin Laut Merusak

Presiden Direktur PT San Abadi selaku ATPM Bus Transjakarta Articulated, Indra Krisna membantah pihaknya menjual bus bekas.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 10 Feb 2014, 17:14 WIB
Presiden Direktur PT San Abadi selaku Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Bus Transjakarta Articulated, Indra Krisna membantah pihaknya menjual bus bekas. Indra punya alasan mengapa karat dan korosi terjadi pada komponen Bus Transjakarta yang didatangkannya dari China itu.

Menurut Indra, kondisi tersebut terjadi lantaran bus terlalu lama dalam pengiriman. Biasanya pengiriman hanya 14 hari, namun karena cuaca buruk, pengiriman 31 unit bus memakan waktu hingga 6 pekan.

"Pengiriman kedua dijadwalkan sampai di Indonesia pada tanggal 3-4 Desember. Tapi karena cuaca buruk barang baru di berangkatkan tanggal 29 November kembali lagi ke Pelabuhan Shanghai. Barang apapun kalau ada di sekitar laut, kondisi angin laut dan air laut merusak. Akhirnya ada beberapa minor komponen karat," ujar Indra di Jakarta, Senin (10/2/2014).

Indra memastikan karat dan rusak yang terjadi pada 5 bus itu tidak terjadi pada bagian mesin. Sebab, bahan mesin terbuat dari alumunium yang tidak akan terkena karat atau korosi. "Kalau mesin kita tegaskan tidak ada karat karena alumunium. Dan kalau hanya itu hanya minor komponen," tegasnya.

Pengiriman bus, lanjut Indra, sudah sesuai dengan standar operasional, di mana body bus dilapisi dengan lilin. Sementara untuk mesin tidak dilapisi karena sudah terbuat dari alumunium. Dirinya juga menampik bila bus-bus tersebut adalah rekondisi. Untuk membuktikannya bisa dilihat dari nomor rangka mesin.

Ia pun berjanji akan memperbaiki bus yang rusak dan berkarat. Pihaknya telah memesan suku cadang yang mengalami kerusakan, namun belum sampai. "Kita sudah pesan suku cadangnya tapi memang belum sampai. Kita akan bertanggungjawab full dengan perbaikan," janji Indra.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono mengatakan, kerusakan yang terjadi hanyalah bagian komponen kecil. Sehingga tidak berpengaruh terhadap operasional bus secara keseluruhan.

"Ini hanya minor item yang rusak, jadi memang foto-foto itu kita sudah serahkan kepada agen tunggal pemegang merek (ATPM) beberapa hari lalu, untuk diperbaiki. Karena memang dalam masa uji coba jadi masih ada kekurangan," jelas Pristono. (Mut/Ism)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya