Jokowi Tak Percaya Bus Berkarat karena Kelamaan di Kapal

"Melihat orang lain kirim di tongkang terbuka saja kena air laut tidak masalah kok, lah ini kan pakai kapal," ujar Jokowi.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 10 Feb 2014, 17:30 WIB
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tak percaya dengan alasan Dinas Perhubungan dan agen pemegang merek bus asal China yang memproduksi bus Transjakarta. Bahwa armada bus yang baru tiba berkarat lantaran terkena air laut selama proses pengapalan.

"Kena air laut ya nggak apa-apa disemprot dong, masa di dalam kapal kena air laut, kita kan nggak ngirim sekali dua kali. Melihat orang lain kirim di tongkang terbuka saja kena air laut tidak masalah kok, lah ini kan pakai kapal," ujar Jokowi di Balaikota, Senin (10/2/2014).

Jokowi pun yakin, semestinya bila bus tersebut dikirim melalui kapal, walau harus menempuh perjalanan cukup lama, tidak akan sampai merusak dan membuat komponen dan bagian dalam bus tersebut berkarat dan rusak.

"Artinya di darat dibersihkan, kalau itu di dalam sebuah kapal yang tertutup logika saja, ya mestinya ndak (kena air laut)," kata Jokowi.

Jokowi pun mengaku dirinya telah memerintahkan Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono untuk kembali mengecek kondisi bus tersebut. Jokowi mengaku tidak mau berkomentar lebih jauh sebelum benar-benar mengecek kondisi bus tersebut.

"Nanti tanya Kadishub supaya cek lapangan. Saya perintah tadi pagi, ini jumlahnya besar dan dibatasi oleh waktu. Itu problemnya di situ. Makanya kita mau evaluasi lagi. Saya tidak akan komentar dulu, jadi saya nunggu cek lapangan dulu,"kata dia.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono, karat dan korosi yang muncul itu lantaran proses pengapalan yang terlalu lama.

"Delivery pertama selamat karena di kapalnya cuma 14 hari nggak kena air laut. Delivery kedua ini yang bermasalah, dari pelabuhan Shanghai sudah jalan ada cuaca ekstrem balik lagi, ditangkringin di kapal. Sehingga, ada bagian-bagian tertentu yang terkena, angin dan air laut. Ini yang menyebabkan," urai Udar.

Presiden Direktur PT San Abadi selaku ATPM Bus Transjakarta Articulated, Indra Krisna membantah karat dan korosi yang terjadi pada komponen bus Transjakarta asal China yang didatangkan olehnya karena bus tersebut dibeli dalam kondisi bekas.

Menurutnya, kondisi tersebut terjadi lantaran bus terlalu lama dalam pengiriman. Biasanya pengiriman hanya 14 hari, namun karena cuaca buruk, pengiriman 31 unit bus memakan waktu hingga 6 pekan. Hal tersebut menurutnya menjadi penyebab berkaratnya beberapa komponen bus Transjakarta.

"Pengiriman kedua dijadwalkan sampai di Indonesia pada tanggal 3-4 Desember. Tapi karena cuaca buruk, barang baru diberangkatkan tanggal 29 Desember kembali lagi ke Pelabuhan Shanghai. Barang apapun kalau ada di sekitar laut, kondisi angin laut air laut merusak. Akhirnya ada beberapa minor komponen karat," ujarnya. (Ein/Sss)

Baca juga:

Bus Transjakarta Berkarat, DPRD Panggil Kepala Dishub DKI

Ahok: Pemasok Transjakarta Karatan Harus Dipenjara

Transjakarta Baru Tapi Karatan, Ahok: Mungkin Oknum Dishub Disuap

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya