Citilink Tetap Tambah Armada Meski Merugi US$ 48 Juta

Citilink mencatatkan kerugian sebesar US$ 48,4 juta akibat melemahnya kurs rupiah terhadap dolar AS.

oleh Septian Deny diperbarui 10 Feb 2014, 20:38 WIB
Maskapai penerbangan berbiaya murah, PT Citilink Indonesia mencatatkan kerugian hingga US$ 48,4 juta sepanjang 2013. Kerugian anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk ini dipicu pelemahan kurs rupiah yang mulai terjadi pertengahan tahun lalu.

"Pendapatan rupiah semua, operasional ada yang menggunakan dolar. Ruginya US$ 48,4 juta di 2013, revenue US$ 273,4 juta," ujar Direktur Keuangan Garuda Indonesia, Handrito Hardjono dalam keterangan pers Paparan Kinerja Garuda Indonesia, di Cengkareng, Tangerang, Banten, Senin (10/2/2014).

Menurut Handrito, pelemahan rupiah memang berpengaruh besar terhadap maskapai dengan rute penerbangan domestik yang pendapatannya sebagian besar dalam bentuk rupiah. Di sisi lain, masakapai penerbangan ini lebih banyak merogoh biaya operasional dalam bentuk dolar AS dengan porsi mencapai 60%.

Meski merugi, Direktur Utama Citilink Arief Wibowo memastikan perusahaan masih tetap berniat menambah armada baru dengan mendatangkan pesawat baru jenis Airbus A230. Dengan tambahan ini, Citilink akan mengoperasikan armada sebanyak 38 pesawat.

Arief mengharapkan pesawat-pesawat tersebut bisa mulai didatangkan pada Juni 2014.

"Dengan ini akan ada peningkatan jumlah penumpang dari 5,3 juta menjadi 8,2 juta orang. Saat ini pesawat kami ada 24 pesawat," tandas Arief. (Dny/Shd)

*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com
Baca juga

Laba Bersih Garuda Indonesia Turun Jadi US$ 11 Juta

Naik Citilink Kini Tak Perlu Bayar Airport Tax di Bandara

Citilink Terbang dari Bandung ke Medan dan Denpasar

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya