Satu dari dua terduga teroris yang tewas akibat baku tembak di Desa Taunca, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah masih dalam identifikasi. Sang terduga teroris, yakni Arfan Abraham alias Fani (31) warga Desa Tabalu, Kecamatan Poso Pesisir Selatan memiliki 4 gambar tato berbeda di tubuhnya.
Tato bergambar kepala manusia dengan sayap kelelawar pada bahu kiri, gambar kalajengking, kelabang pada lengan kanan, dan tulisan MAP di dada kanan. Apa arti keempat tato itu?
"Saya nggak mengartikan tato. Yang jelas tato itu secara umum biasa dipahami dari preman-preman. Dengan banyak (jumlah tato), mereka itu (biasanya) kan dari preman," ujar Ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Ansyaad Mbai di Gedung DPR, Jakarta, Senin (10/2/2014).
Fani diketahui sebagai petani dan tukang kayu yang sehari-harinya beraktivitas di dalam hutan di Desa Tabalu.
Kepolisian menduga, kelompok teroris itu berasal dari jaringan Santoso yang berada di kamp pelatihan kawasan perbukitan Gunung Biru, Desa Taunca, Poso Pesisir Selatan, Sulawesi Tengah. Jumlahnya dipercaya lebih dari 10 anggota. Hal ini dilihat berdasarkan dari perlawanan, pergerakan yang ditunjukan diestimasikan 10 orang.
Asyaad menyampaikan, pihaknya akan bekerja sama dengan aparat kepolisian berupaya mencari pelaku teroris lainnya. "Sampai ketemu. Ya sabar saja pasti ketemu. Ini soal waktu saja," pungkas Ansyaad. (Alv/Ndy)
Tato bergambar kepala manusia dengan sayap kelelawar pada bahu kiri, gambar kalajengking, kelabang pada lengan kanan, dan tulisan MAP di dada kanan. Apa arti keempat tato itu?
"Saya nggak mengartikan tato. Yang jelas tato itu secara umum biasa dipahami dari preman-preman. Dengan banyak (jumlah tato), mereka itu (biasanya) kan dari preman," ujar Ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Ansyaad Mbai di Gedung DPR, Jakarta, Senin (10/2/2014).
Fani diketahui sebagai petani dan tukang kayu yang sehari-harinya beraktivitas di dalam hutan di Desa Tabalu.
Kepolisian menduga, kelompok teroris itu berasal dari jaringan Santoso yang berada di kamp pelatihan kawasan perbukitan Gunung Biru, Desa Taunca, Poso Pesisir Selatan, Sulawesi Tengah. Jumlahnya dipercaya lebih dari 10 anggota. Hal ini dilihat berdasarkan dari perlawanan, pergerakan yang ditunjukan diestimasikan 10 orang.
Asyaad menyampaikan, pihaknya akan bekerja sama dengan aparat kepolisian berupaya mencari pelaku teroris lainnya. "Sampai ketemu. Ya sabar saja pasti ketemu. Ini soal waktu saja," pungkas Ansyaad. (Alv/Ndy)