Seorang pegawai Konsulat AS di Peshawar Pakistan tewas diberondong tembakan. Pria berkebangsaan Pakistan itu tewas seketika di lokasi saat perjalanan pulang usai bekerja.
"Peristiwa ini yang terbaru dalam serangkaian pembunuhan yang ditargetkan di daerah itu," kata para pejabat setempat yang tak disebutkan identitasnya seperti dikutip Liputan6.com dari Washington Post, Selasa (11/2/2014).
"Karyawan konsulat itu sedang berjalan pulang di ibukota provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan, ketika sejumlah pria bersenjata menembakinya saat mendekati rumah. Pria yang diidentifikasi sebagai Faisal Saeed itu tewas," jelas pejabat polisi setempat, Najeeb Khan yang juga dibenarkan oleh seorang pejabat rumah sakit.
Dilansir dari SBS.com.au, seorang pejabat senior polisi Najibur Rehman mengungkapkan penembak menggunakan kendaraan sehingga dengan cepat melarikan diri usai beraksi.
"Dua orang bersenjata mengendarai sepeda motor melepaskan tembakan ke Faisal Saeed, di luar kediamannya di Peshawar pada Senin 10 Februari," ucap Najibur.
Sementara, menurut penuturan seorang teman korban di Washington Post, Faisal yang berusia 30 tahun bekerja sebagai programmer komputer di konsulat dan mengelola halaman Facebook kedutaan itu.
"Faisal sedang berbicara di telepon di luar rumahnya ketika dua pria bersenjata menembak dan melarikan diri. Mereka tidak mengambil barang-barangnya maupun ponsel Faisal," kata sang teman yang identitasnya dirahasiakan demi keamanan.
Insiden penembakan itu kini telah dikonfirmasi oleh Kedutaan Besar AS di Islamabad. Mereka pun langsung melakukan penyelidikan.
"Pemerintah setempat sedang menyelidiki insiden tragis yang menimpa karyawan nasional di konsulat AS Peshawar Pakistan. Kami sangat mengutuk atas kematian dengan cara brutal dan tidak masuk akal ini, dan menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga," demikian ungkap juru bicara kedutaan dalam sebuah pernyataan.
Namun sejauh ini belum ada ada yang mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.
Peshawar adalah kota garis depan dalam pertempuran Pakistan melawan gerilyawan. Sejak Juli 2007, Pakistan telah dilanda pemberontakan yang dikobarkan kelompok Taliban setempat.
Berdasarkan data Pemerintah setempat, lebih dari 40 ribu orang telah tewas di Pakistan oleh Taliban dan gerilyawan Al-Qaeda, yang menentang persekutuan negara itu dengan Amerika Serikat. (Tnt/Yus)
Baca juga:
"Peristiwa ini yang terbaru dalam serangkaian pembunuhan yang ditargetkan di daerah itu," kata para pejabat setempat yang tak disebutkan identitasnya seperti dikutip Liputan6.com dari Washington Post, Selasa (11/2/2014).
"Karyawan konsulat itu sedang berjalan pulang di ibukota provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan, ketika sejumlah pria bersenjata menembakinya saat mendekati rumah. Pria yang diidentifikasi sebagai Faisal Saeed itu tewas," jelas pejabat polisi setempat, Najeeb Khan yang juga dibenarkan oleh seorang pejabat rumah sakit.
Dilansir dari SBS.com.au, seorang pejabat senior polisi Najibur Rehman mengungkapkan penembak menggunakan kendaraan sehingga dengan cepat melarikan diri usai beraksi.
"Dua orang bersenjata mengendarai sepeda motor melepaskan tembakan ke Faisal Saeed, di luar kediamannya di Peshawar pada Senin 10 Februari," ucap Najibur.
Sementara, menurut penuturan seorang teman korban di Washington Post, Faisal yang berusia 30 tahun bekerja sebagai programmer komputer di konsulat dan mengelola halaman Facebook kedutaan itu.
"Faisal sedang berbicara di telepon di luar rumahnya ketika dua pria bersenjata menembak dan melarikan diri. Mereka tidak mengambil barang-barangnya maupun ponsel Faisal," kata sang teman yang identitasnya dirahasiakan demi keamanan.
Insiden penembakan itu kini telah dikonfirmasi oleh Kedutaan Besar AS di Islamabad. Mereka pun langsung melakukan penyelidikan.
"Pemerintah setempat sedang menyelidiki insiden tragis yang menimpa karyawan nasional di konsulat AS Peshawar Pakistan. Kami sangat mengutuk atas kematian dengan cara brutal dan tidak masuk akal ini, dan menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga," demikian ungkap juru bicara kedutaan dalam sebuah pernyataan.
Namun sejauh ini belum ada ada yang mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.
Peshawar adalah kota garis depan dalam pertempuran Pakistan melawan gerilyawan. Sejak Juli 2007, Pakistan telah dilanda pemberontakan yang dikobarkan kelompok Taliban setempat.
Berdasarkan data Pemerintah setempat, lebih dari 40 ribu orang telah tewas di Pakistan oleh Taliban dan gerilyawan Al-Qaeda, yang menentang persekutuan negara itu dengan Amerika Serikat. (Tnt/Yus)
Baca juga:
Heboh Diplomat Wanita India di AS Dilucuti Pakaiannya
Benda Diduga Bom di Samping Kedubes AS Diledakkan
Advertisement
Penyadapan Kanselir Jerman: Terkuak, `Unit Rahasia` di Kedubes AS