Sebagai sebuah platform teknologi ketiga, saat ini kehadiran big data tengah menjadi isu hangat untuk diperbincangkan. Mengingat tren kebutuhan data berkapasitas besar akan semakin diburu oleh sejumlah perusahaan.
Bukan hanya perusahaan yang bergerak dalam bidang teknologi, kehadiran big data juga dapat dimanfaatkan oleh perusahaan di bidang lain.
Bahkan dalam satu perusahaan, big data juga dapat mendukung performa hampir semua lini perusahaan. Sehingga hal ini bukan hanya dapat menunjang performa kerja divisi IT saja.
"Big data berkaitan dengan pemanfaatan data dalam jumlah yang sangat besar dan selalu digeneralisasi semakin besar. Data hanya dihasilkan oleh pekerja dan mesin akan menghasilkan data yang pertumbuhannya makin cepat, itulah yg disebut big data," ucap Rachmat Gunawan, Direktur CTI Group di acara IT Infrastructure Summit 2014 di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Selasa (11/2/2014).
Berbeda dengan implementasi data konvensional, big data lebih terstruktur dengan mengumpulkan sejumlah data yang banyak dan tidak terstruktur serta memerlukan analitik yang lebih advance dalam mengambil korelasi atau menggali apa yang tersembunyi dibalik data yang tersimpan dalam jumlah besar tersebut.
Lebih lanjut Rachmat mengibaratkan big data sebagai sebuah 'tambang minyak' masa depan yang akan semakin dicari banyak orang. Geografis area dan populasi Indonesia merupakan kunci dalam memunculkan 'penambang data'.
Kehadiran big data untuk menganalisa bukan sekedar menggunakan data internal perusahaan. Big data mengadopsi cara dan sistem infrastruktur yang beda.
"Secara filosofis big data justru akan menurunkan cost perusahaan menjadi lebih murah, mahalnya biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan terletak pada kompleksitas data yang dianalisa," pungkas Rachmat lagi.
Baca juga:
3 CIO Paling Inspiratif di Indonesia Versi CTI
`Banjir` Smartphone Dorong Big Data Kian Besar
Apa Itu Teknologi `Big Data`?
2014, Ke Mana Arah Tren Industri Teknologi & Informasi?
Google Buat Kesalahan Terbesar di 2013, Apa Itu?
Advertisement