Seribu lebih guru SD hingga SMA yang ada di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, mendatangi DPRD setempat, Selasa (11/2/2014). Mereka menuntut adanya jaminan keamanan saat mengajar.
Unjuk rasa ini merupakan aksi solidaritas untuk Kepala SD Negeri 06 Binduriang, Suparyono yang menjadi korban perampokan pada 4 Februari lalu. Sejak saat itu sedikitnya 420 dari 620 guru yang mengajar di wilayah tersebut mogok mengajar karena takut menjadi korban tindak kriminal di wilayah yang memang dikenal rawan tersebut.
"1.200 Guru ini melakukan aksi solidaritas dan menuntut jaminan keamanan bagi rekan-rekan kami yang mengajar di sana. Jika tidak ada kejelasan sebaiknya mereka dipindahkan saja untuk mengajar di wilayah yang lebih aman," ujar Ketua PGRI Rejang Lebong, Noprianto.
Perwakilan guru yang melakukan aksi diterima langsung oleh Ketua DPRD Rejang Lebong, Darussamin. Kesimpulan dari pertemuan kedua pihak adalah mereka diminta tetap mengajar dan tidak menelantarkan para siswa yang sudah mendekati waktu ujian akhir.
"Harus ada solusi. Kami akan berkoordinasi dengan pihak keamanan untuk mengawal mereka menuju tempat mengajar dan pulang kembali ke rumah. Jika tidak sebaiknya mereka mengajukan surat untuk dipindahkan saja," ujar Darussamin.
Kapolres Rejang Lebong AKBP Edi Suroso membenarkan telah terjadi tindak pencurian dengan kekerasan di Kecamatan Binduriang dengan korban Suparyono.
Terhadap tuntutan para guru, Edi berjanji akan meningkatkan jaminan keamanan di wilayah tersebut dan akan berkoordinasi dengan pihak Polda Bengkulu. "Kita akan optimalkan pengamanan jika memang diminta," tegas Edi. (Ado/Sss)
Baca juga:
Guru Sekolah Internasional di Jakarta dan Kekasihnya Dibekuk BNN
200 Sekolah Rusak Akibat Banjir Jakarta
Rajin Salat Zuhur, Warga Bengkulu Diganjar Naik Haji Gratis
Unjuk rasa ini merupakan aksi solidaritas untuk Kepala SD Negeri 06 Binduriang, Suparyono yang menjadi korban perampokan pada 4 Februari lalu. Sejak saat itu sedikitnya 420 dari 620 guru yang mengajar di wilayah tersebut mogok mengajar karena takut menjadi korban tindak kriminal di wilayah yang memang dikenal rawan tersebut.
"1.200 Guru ini melakukan aksi solidaritas dan menuntut jaminan keamanan bagi rekan-rekan kami yang mengajar di sana. Jika tidak ada kejelasan sebaiknya mereka dipindahkan saja untuk mengajar di wilayah yang lebih aman," ujar Ketua PGRI Rejang Lebong, Noprianto.
Perwakilan guru yang melakukan aksi diterima langsung oleh Ketua DPRD Rejang Lebong, Darussamin. Kesimpulan dari pertemuan kedua pihak adalah mereka diminta tetap mengajar dan tidak menelantarkan para siswa yang sudah mendekati waktu ujian akhir.
"Harus ada solusi. Kami akan berkoordinasi dengan pihak keamanan untuk mengawal mereka menuju tempat mengajar dan pulang kembali ke rumah. Jika tidak sebaiknya mereka mengajukan surat untuk dipindahkan saja," ujar Darussamin.
Kapolres Rejang Lebong AKBP Edi Suroso membenarkan telah terjadi tindak pencurian dengan kekerasan di Kecamatan Binduriang dengan korban Suparyono.
Terhadap tuntutan para guru, Edi berjanji akan meningkatkan jaminan keamanan di wilayah tersebut dan akan berkoordinasi dengan pihak Polda Bengkulu. "Kita akan optimalkan pengamanan jika memang diminta," tegas Edi. (Ado/Sss)
Baca juga:
Guru Sekolah Internasional di Jakarta dan Kekasihnya Dibekuk BNN
200 Sekolah Rusak Akibat Banjir Jakarta
Rajin Salat Zuhur, Warga Bengkulu Diganjar Naik Haji Gratis