Pagi Ini, SBY Umumkan Mendag Baru Pengganti Gita Wirjawan

Presiden SBY bakal mengumumkan Menteri Perdagangan (Mendag) baru pengganti Gita Wirjawan yang mundur pada 31 Januari lalu.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 12 Feb 2014, 08:55 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dijadwalkan akan mengumumkan Menteri Perdagangan (Mendag) baru pengganti Gita Wirjawan pada Rabu (12/2/2014) pagi ini. Gita mundur pada 31 Januari 2014 lalu karena ingin fokus mengikuti konvensi calon presiden yang diselenggarakan Partai Demokrat.

Seperti dikutip dari Laman Sekretariat Kabinet, Pengumuman itu bakal dilakukan SBY bersama Wakil Presiden (Wapres) Boediono di kantor Presiden, Jakarta. Belum diperoleh informasi mengenai nama pengganti Gita yang akan ditunjuk sebagai Mendag baru.

Namun Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Sudi Silalahi sebelumnya mengatakan, Presiden SBY sudah membaca dan telah memberikan respons yang positif atas permintaan pengunduran diri Gita, dan menilai apa yang dilakukannya sebagai contoh pejabat yang beretika politik.

Sudi mengemukakan, dalam waktu dekat Presiden akan menyampaikan secara resmi pengunduran diri Gita disertai penjelasan siapa penggantinya.

“Presiden akan menetapkannya setelah berkonsultasi dengan Wakil Presiden Boediono. Pengganti kita harapkan secepat mungkin. Mungkin beliau (presiden) konsultasi dulu dengan bapak Wapres (Boediono)," jelas Sudi.

Namun santer beredar Mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Muhammad Lutif, yang baru saja mengakhiri masa tugasnya sebagai Duta Besar RI untuk Jepang merangkap Mikronesia, telah dipanggil Presiden SBY ke kediaman pribadinya di Cikeas, Bogor, Jabar, pada Senin (10/2/2014) lalu.

Saat dipanggil, Lutfi diberitahu akan menjadi Menteri Perdagangan, dan harus berkoordinasi dengan sejumlah menteri ekonomi.

M. Lutfi adalah mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), dan merupakan lulusan Program in Economic Purdue University, West Lafayette, Indiana, AS (1992); dan Finance for Nonfinancial Managers New York University, AS (1992). (Ndw)

Baca juga:

Dubes RI untuk Jepang jadi Menteri Perdagangan Baru?

Hatta Rajasa Bilang Tak Perlu Ada Mendag Baru

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya