Kenaikan Harga Rumah Tak Tinggi Lagi

BI melaporkan pertumbuhan kenaikan harga rumah jelang akhir 2013 melambat. Harga rumah tumbuh lebih kecil dibandingkan tengah tahun lalu.

oleh Syahid Latif diperbarui 12 Feb 2014, 18:45 WIB
Kenaikan harga properti jelang akhir 2013 mengalami perlambatan. Indeks Harga Properti Residensial pada kuartal IV-2013 tercatat tumbuh 1,77% dibandingkan tiga bulan sebelumnya.

Pertumbuhan harga properti ini lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya yang bisa meningkay 2,29%.

Hasil Survei Properti Residensial yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI), Rabu (12/2/2014) mencatat kenaikan harga residensial paling tinggi terjadi pada rumah tipe menengah dengan pertumbuhan 2,14% (qtq).

Sementara berdasarkan wilayah, harga rumah di Surabaya, Jawa Timur mencatat kenaikan tertinggi sebesar 5,69% terutama untuk rumah tipe menengah sebesar 9,29%.

BI melaporkan, volume penjualan properti residensial pada kuartal terakhir 2013 juga tercatat melambat. Penurunan terutama terjadai pada rumah tipe kecil akibat dampak kebijakan batas uang muka Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Perlambatan penjualan properti juga tercermin dari melambatnya penyaluran KPR dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA).

Para calon pembeli rumah tercatat masih mengandalkan KPR sebagai sumber pembiayaan dengan suku bunga rata-rata 9-12%.

Sementara pengembangan lebih banyak menggunakan dana internal perusahaan untuk membangun properti residensial. (Shd)

*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com

Baca juga
:

Uang Muka KPR Idealnya Cukup 15%

Harga Rumah & Tanah di Jakarta Bakal Melejit

2014, Tahun Tepat Buat Investasi Rumah

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya