BI: Waspadai Penurunan Ekspor pada Januari

Bank Indonesia mengimbau pemerintah untuk mewaspadai kegiatan ekspor pada awal 2014.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 13 Feb 2014, 17:39 WIB
Bank Indonesia (BI) mengimbau pemerintah untuk mewaspadai kegiatan ekspor pada Januari 2014. Secara historis, kegiatan ekspor cenderung turun pada awal tahun.

"Ada pun pada bulan Januari kita perlu mewaspadai karena biasanya untuk eksportir komoditi, batubara, kelapa sawit masih dalam negosiasi kontrak mereka, jadi biasanya ada penurunan," ungkap Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo di kantornya, Kamis (13/2/2014).

Menanggapi kebijakan mengenai penerapan Undang-Undang No. 4 tahun 2009 tentang mineral dan batu bara (Minerba) yang isinya mengenai larangan ekspor mineral mentah, Agus mengaku hal itu memberikan dampak peningkatan ekspor mineral menjelang penerapan Undang-undang Minerba.

"Tadi disampaikan ekspor mineral terjadi peningkatan bahwa kita memperhatikan peningkatan itu mungkin ada yang antisipasi berlakunya Undang-Undang Minerba, jadi wajar," tutur Agus.

Bank Indonesia mencatat perbaikan ekspor tersebut sejalan dengan perbaikan ekonomi dunia yang terjadi belakangan ini. Perbaikan tersebut ditopang oleh perbaikan ekonomi dua negara maju yaitu Jepang dan Amerika Serikat.

Bahkan, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia pada  2014 akan lebih baik jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2013.

"Terkait ekspor membaik, kami menyambut baik. Perkiraan ekonomi dunia BI yakin bahwa kalau pertumbuhan tahun 2014 dari kajian BI bisa meningkat 3,6% dan 2015 meningkat 3,9%," kata mantan Menteri Keuangan itu.

Dalam beberapa bulan terakhir defisit neraca transaksi perdagangan Indonesia terlihat semakin membaik. Hal itu lebih disebabkan karena meningkatnya ekspor non migas jika dibandingkan dengan sektor migasnya.

Indonesia mencatatkan neraca perdagangan mengalami surplus sebesar US$ 1,52 miliar pada Desember 2013. Surplus nilai perdagangan Indonesia lebih disebabkan oleh surplusnya sektor non migas sebesar US$ 2,34 miliar. Sektor migas mengalami defisit sebesar US$ 0,82 miliar. (Yas/Ahm)


*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com


Baca juga:

Belum Berubah, BI Rate Masih Nyaman di 7,5%

Surplus Perdagangan Desember Terbaik Sejak 2011

Data dan Fakta Perdagangan Indonesia di 2013



POPULER

Berita Terkini Selengkapnya