Rangkaian acara debat Konvensi Capres Partai Demokrat (PD) dilanjutkan pada Kamis malam di Surabaya, Jawa Timur. Ajang itu akan dimanfaatkan sebagai bagian dari upaya memperkenalkan diri dengan masyarakat di provinsi itu.
Dalam pemaparannya, salah satu peserta konvensi Pramono Edhie Wibowo menyatakan, seorang pemimpin yang baik adalah yang memahami karakter dan budaya bangsanya sendiri. Sehingga program pembangunan yang dijalankan dapat dirasakan rakyatnya.
"Jangan sampai pemimpin asing di negerinya sendiri dan menjalankan pembangunan yang tidak sesuai dengan akar budaya Indonesia," jelas Pramono dalam keterangan tertulisnya Jakarta, Kamis (13/2/2014) malam.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini menjelaskan, jika dirinya diberikan mandat rakyat menjadi presiden menatang pada Pilpres 2014, ia akan memperkuat sistem pertahanan dan keamanan Indonesia. Karena selain menjaga kedaulatan negara dari ancaman asing juga memberikan kenyamanan bagi kehidupan bangsa, pertahanan dan keamanan yang kuat serta syarat utama sebuah pembangunan.
"Menciptakan keamanan dan kenyamanan di seluruh wilayah Indonesia. Karena, pertahanan dan keamanan adalah syarat utama pembangungan," tegasnya.
Untuk mengurangi konflik yang ada di Indonesia, Pramono menyatakan, pengamalan nilai-nilai Pancasila dan menjadikan hukum sebagai panglima tertinggi adalah syarat utama menyeleaikan konflik tersebut. Apalagi berdasarkan data, tercatat 351 konflik yang terjadi di wilayah Indonesia dalam 5 tahun terakhir.
Sedangkan dalam pelestarian budaya, Adik Ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu berjanji akan mengambil kebijakan yang lebih memberikan ruang dan peluang kepada berkembangnya budaya lokal, jika dirinya menjadi presiden pada periode mendatang.
"Jangan sampai ketika negara lain mengakuinya sebagai budayanya baru kita ribut," tukas Pramono. (Adm/Rmn)
Baca juga:
Debat Capres di Bandung, Pramono Edhie Siap Jawab Isu Ekonomi
Cuma 6 Peserta Konvensi Capres Demokrat Yang Ikut Debat Di Medan
Jadi Kandidat Capres, Pramono Edhie Sosialisasi ke Warga Jabar
Dalam pemaparannya, salah satu peserta konvensi Pramono Edhie Wibowo menyatakan, seorang pemimpin yang baik adalah yang memahami karakter dan budaya bangsanya sendiri. Sehingga program pembangunan yang dijalankan dapat dirasakan rakyatnya.
"Jangan sampai pemimpin asing di negerinya sendiri dan menjalankan pembangunan yang tidak sesuai dengan akar budaya Indonesia," jelas Pramono dalam keterangan tertulisnya Jakarta, Kamis (13/2/2014) malam.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini menjelaskan, jika dirinya diberikan mandat rakyat menjadi presiden menatang pada Pilpres 2014, ia akan memperkuat sistem pertahanan dan keamanan Indonesia. Karena selain menjaga kedaulatan negara dari ancaman asing juga memberikan kenyamanan bagi kehidupan bangsa, pertahanan dan keamanan yang kuat serta syarat utama sebuah pembangunan.
"Menciptakan keamanan dan kenyamanan di seluruh wilayah Indonesia. Karena, pertahanan dan keamanan adalah syarat utama pembangungan," tegasnya.
Untuk mengurangi konflik yang ada di Indonesia, Pramono menyatakan, pengamalan nilai-nilai Pancasila dan menjadikan hukum sebagai panglima tertinggi adalah syarat utama menyeleaikan konflik tersebut. Apalagi berdasarkan data, tercatat 351 konflik yang terjadi di wilayah Indonesia dalam 5 tahun terakhir.
Sedangkan dalam pelestarian budaya, Adik Ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu berjanji akan mengambil kebijakan yang lebih memberikan ruang dan peluang kepada berkembangnya budaya lokal, jika dirinya menjadi presiden pada periode mendatang.
"Jangan sampai ketika negara lain mengakuinya sebagai budayanya baru kita ribut," tukas Pramono. (Adm/Rmn)
Baca juga:
Debat Capres di Bandung, Pramono Edhie Siap Jawab Isu Ekonomi
Cuma 6 Peserta Konvensi Capres Demokrat Yang Ikut Debat Di Medan
Jadi Kandidat Capres, Pramono Edhie Sosialisasi ke Warga Jabar
