Insiden penyerangan bus pemain kembali terjadi. Bus pemain Arema Cronus, dilempari oknum suporter saat meninggalkan Stadion Singaperbangsa, Karawang, Jawa Barat, Kamis (12/2/2014).
CEO Arema, Iwan Budianto yang ikut dalam bus menjelaskan kronologi kejadian. Peristiwa itu bermula saat bus dilempar gerombolan suporter yang muncul dari kawasan pemukiman penduduk sekitar.
Bus ditimpuk batu di tengah keramaian ketika terjebak kemacetan. Pelaku pelemparan menimpuk badan dan kaca bus menggunakan batu.
"Kira-kira 1 km setelah meninggalkan stadion, bus kami tiba-tiba dilempari batu dari suporter yang keluar dari pemukiman penduduk sekitar," kata Iwan saat dihubungi Liputan6. com, Kamis malam atau beberapa jam setelah kejadian.
Panik bus dilempari batu, seluruh penumpang memutuskan turun dari bus. Pemain beserta offisial tim menyelematkan diri. "Konyol bila kami tetap bertahan di bus karena kondisi jalan macet. Kami tidak ingin menjadi sasaran empuk pelaku pelemparan," kata Iwan.
Saat turun dari bus, pemain dan official sempat mengejar pelaku pelemparan. Iwan melihat pelaku pelemparan mengenakan atribut berwarna biru. "Kami dibantu warga menangkap pelaku, namun mereka berhasil melarikan diri ke kawasan perumahan penduduk," ujarnya.
Menurut Iwan, pihaknya juga sudah meminta Kepolisian untuk mengawal bus, Tapi karena jumlahnya hanya dua orang, mereka sulit menghalau pelaku pelemparan. "Petugas bahkan melakukan tembakan ke udara," kata dia.
Seluruh penumpang bus kemudian memutuskan berjalan kaki di sisi kanan kiri jalan, berjaga-jaga agar insiden serupa tidak kembali terjadi. Merasa sudah aman, pemain kembali naik ke bus, Namun ternyata oknum suporter masih mengintai.
Gerombolan suporter kembali melempari bus mendekati pintu Tol Karawang Timur. Kali ini, menurut Iwan lebih parah. "Sekitar 600 meter menjelang pintu Tol Karawang Timur, mereka menimpuk kaca belakang bus hingga pecah. Bahkan, melempar bom molotov," ungkapnya.
Dalam serangan kedua ini, pelatih Arema, Suharno terkena serpihan kaca di dahi. Beruntung bus bisa melewati suporter itu dan masuk ke Tol.
(Rej)
Baca Juga:
CEO Arema, Iwan Budianto yang ikut dalam bus menjelaskan kronologi kejadian. Peristiwa itu bermula saat bus dilempar gerombolan suporter yang muncul dari kawasan pemukiman penduduk sekitar.
Bus ditimpuk batu di tengah keramaian ketika terjebak kemacetan. Pelaku pelemparan menimpuk badan dan kaca bus menggunakan batu.
"Kira-kira 1 km setelah meninggalkan stadion, bus kami tiba-tiba dilempari batu dari suporter yang keluar dari pemukiman penduduk sekitar," kata Iwan saat dihubungi Liputan6. com, Kamis malam atau beberapa jam setelah kejadian.
Panik bus dilempari batu, seluruh penumpang memutuskan turun dari bus. Pemain beserta offisial tim menyelematkan diri. "Konyol bila kami tetap bertahan di bus karena kondisi jalan macet. Kami tidak ingin menjadi sasaran empuk pelaku pelemparan," kata Iwan.
Saat turun dari bus, pemain dan official sempat mengejar pelaku pelemparan. Iwan melihat pelaku pelemparan mengenakan atribut berwarna biru. "Kami dibantu warga menangkap pelaku, namun mereka berhasil melarikan diri ke kawasan perumahan penduduk," ujarnya.
Menurut Iwan, pihaknya juga sudah meminta Kepolisian untuk mengawal bus, Tapi karena jumlahnya hanya dua orang, mereka sulit menghalau pelaku pelemparan. "Petugas bahkan melakukan tembakan ke udara," kata dia.
Seluruh penumpang bus kemudian memutuskan berjalan kaki di sisi kanan kiri jalan, berjaga-jaga agar insiden serupa tidak kembali terjadi. Merasa sudah aman, pemain kembali naik ke bus, Namun ternyata oknum suporter masih mengintai.
Gerombolan suporter kembali melempari bus mendekati pintu Tol Karawang Timur. Kali ini, menurut Iwan lebih parah. "Sekitar 600 meter menjelang pintu Tol Karawang Timur, mereka menimpuk kaca belakang bus hingga pecah. Bahkan, melempar bom molotov," ungkapnya.
Dalam serangan kedua ini, pelatih Arema, Suharno terkena serpihan kaca di dahi. Beruntung bus bisa melewati suporter itu dan masuk ke Tol.
(Rej)
Baca Juga:
Barca Tawar Bek Tangguh Chelsea Rp 439 M
MU Siapkan Rp 1 Triliun untuk Datangkan Striker PSG
Neymar Galau Kehilangan Kekasih Seksinya
Petinggi MU Janji Datangkan Pemain Berkualitas Musim Depan
Setan Merah Buru Tandem Messi Musim Depan