Meskipun tidak dapat berbuat banyak saat ditahan, tapi dokter Ayu merasa senang karena dapat membantu narapidana lain yang sakit saat berada di Rutan (Rumah Tahanan). Hal ini diungkapkannya saat berkunjung ke kantor IDI belum lama ini, ditulis Jumat (14/2/2014).
"Jadi selama di Rutan ada yang sakit, saya membantu di sana. Namun sarana di sana terbatas. Jadi saya hanya memeriksa dan memberi rujukan," kata Wanita kelahiran Denpasar, 39 tahun lalu ini.
Ayu mengatakan bahwa selama di rutan, selain membaca buku, ia dan dua rekannya yang ditahan yaitu dr Hendry Simanjuntak dan dr Hendy Siagian sering bertukar pikiran dan berdoa.
"Itulah yang bikin kami kuat. Kami pikir harus berjuang untuk melawan ketidakadilan ini. Disamping itu, kami juga berdoa agar putusan kami secepatnya keluar. Dan bersyukur akhirnya keluar. Ini adalah buah dari perjuangan melawan keadilan," ungkapnya.
(Fit/Abd)
"Jadi selama di Rutan ada yang sakit, saya membantu di sana. Namun sarana di sana terbatas. Jadi saya hanya memeriksa dan memberi rujukan," kata Wanita kelahiran Denpasar, 39 tahun lalu ini.
Ayu mengatakan bahwa selama di rutan, selain membaca buku, ia dan dua rekannya yang ditahan yaitu dr Hendry Simanjuntak dan dr Hendy Siagian sering bertukar pikiran dan berdoa.
"Itulah yang bikin kami kuat. Kami pikir harus berjuang untuk melawan ketidakadilan ini. Disamping itu, kami juga berdoa agar putusan kami secepatnya keluar. Dan bersyukur akhirnya keluar. Ini adalah buah dari perjuangan melawan keadilan," ungkapnya.
(Fit/Abd)
