Batavia Air Masih Berutang Perawatan Pesawat ke PT DI

PT Dirgantara Indonesia hingga kini masih menanggung biaya perawatan dan perbaikan pesawat Batavia Air.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 14 Feb 2014, 17:12 WIB
PT Dirgantara Indonesia hingga kini masih menanggung biaya perawatan dan perbaikan (maintenance) salah satu pesawat milik maskapai penerbangan yang telah dinyatakan pailit sejak akhir 2013 lalu, yaitu Batavia Air.

Direktur Komersial dan Restrukturisasi PT DI Budiman Saleh mengaku saat ini di hanggar milik perusahaan masih ada pesawat milik Batavia yang mangkrak. Itu terjadi karena Batavia Air belum membayar biaya maintenance yang telah dilakukan perusahaannya.

"Batavia itu harusnya ia lunasi, tapi ia tidak bisa lunasi. Dia tidak bisa bayar, kita tidak bisa deliver," ungkap dia di Kantor Pusat PT DI, Bandung (14/2/2014).

Budiman menjelaskan sebenarnya secara langsung pesawat Boeing yang mangkrak di hanggar PT DI tersebut adalah milik perusahaan yang menyewakannya kepada Batavia.

Batavia diminta terlebih dulu harus melunasi biaya maintenance tersebut sebelum menyelesaikan utang kepada perusahaan penyewa pesawat.

Hingga saat ini PT DI mengaku sudah melakukan gugatan ke meja hijau terkait permasalahan utang Batavia kepada PT DI. Sayang, hingga saat ini masih belum ada tindak lanjut.

"Kita secara legal sudah melakukan tindakan hukum, dari saat kejadian (pailit), sekarang belum ada perkembangan," tegasnya.

Yang menjadi beban bagi PT DI, pesawat Boeing tersebut harus selalu dilakukan perawatan per tiga bulan yang memerlukan biaya.

Seperti diketahui, pada akhir Januari 2013 Pengadilan Niaga Jakarta Pusat akhirnya memutuskan mengabulkan permohonan dari perusahaan sewa guna pesawat International Lease Finance Corporation (ILFC) yang menggugat pailit PT Metro Batavia selaku operator maskapai penerbangan Batavia Air. (Yas/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya