Relawan Dokter: Pengungsi Gunung Kelud di Kediri Trauma

Tak hanya lelah, para warga yang mengungsi juga mengalami trauma.

oleh Muhammad Ali diperbarui 14 Feb 2014, 23:01 WIB
Ratusan warga Kediri mengungsi setelah Gunung Kelud meletus Kamis 13 Februari 2014 pukul 22.50 WIB. Tak hanya lelah, para warga yang mengungsi juga mengalami trauma.

"Karena tidak tidur semalam, pada hari pertama mereka mengungsi, banyak yang trauma," kata Agung, salah satu relawan dokter dari Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) di Kediri, Jawa Timur, saat dihubungi, Jumat (14/2/2014).

Agung menambahkan, pihaknya saat ini menampung sekitar 700 warga di dua posko. Yaitu Posko di Balai Desa Sumber Agung II Plosoklaten dan di gedung serbaguna Pare. Keduanya berada di Kediri.

Selain trauma, lanjut Agung, para pengungsi juga mengalami penyakit lainnya. Seperti pusing, mual, bahkan ada yang mulai terserang ISPA.

"Ada juga orang tua yang depresi. Itu karena dia tegang, kurang tidur, cape. Saat ini sudah dikirim ke rumah sakit di Pare," ungkap dia.

Meski begitu, kondisi para pengungsi secara umum dalam keadaan aman. Makan dan minum mereka tercukupi.

"Sekarang aktivitas Kelud juga sudah aman. Walaupun begitu, kita tetap siaga khawatir ada letusan yang tiba-tiba datang," tutup Agung. (Ali/Tnt)

Baca juga:

Kebutuhan Mendesak Pengungsi Kelud: Masker

Menteri Jero Wacik: Pengungsi Kelud Jangan Buru-buru Pulang

Kelud Meletus, JK: Tak Perlu Sedih, Atasi Penderitaan

Tanggap Darurat Kelud Sampai 12 Maret

Bandara Ahmad Yani Ditutup, Stasiun Tawang Kebanjiran Penumpang

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya