Tak berselang lama usai statusnya naik menjadi awas, Gunung Kelud di Kabupetan Kediri, Jawa Timur, meletus pada Kamis 13 Februari 2014 malam. Abu vulkanik pun menyebar ke sejumlah kota di beberapa provinsi di Indnonesia.
Informasi fenomena letusan Gunung Kelud paling dicari pembaca Liputan6.com edisi Kamis 14 Februari 2014. Berikut berita-berita lainnya:
1. Gunung Kelud Meletus, Kediri Dilanda Hujan Kerikil
Hujan kerikil mengguyur Kediri sebagai dampak akibat letusan Gunung Kelud. Hujan kerikil tersebut mengguyur pada pukul 23.30 WIB. Awalnya sedikit, tapi lama-lama turun dengan kencang.
"Saya terbangun dan ketika keluar rumah ada suara gemerisik, saya pikir itu hujan air, tapi ternyata kerikil," kata Irma, salah seorang warga Kota Kediri, Jumat (14/2/2014) dini hari.
Ia mengaku suasana terlihat sangat mencekam, terlebih lagi cuaca juga mendung. Suara halilintar saling bersahutan, terutama di wilayah Gunung Kelud. "Rasanya ngeri dan membuat merinding," katanya.
2. Detik-detik Meletusnya Gunung Kelud
Sebelum meletus, aktivitas kegempaan Gunung Kelud memang meningkat. Status Siaga yang ditetapkan sejak Senin 10 Februari yang lalu kemudian ditingkatkan menjadi awas pada pukul 21.15 WIB, Kamis kemarin. Radius 10 kilometer dari puncak Gunung Kelud pun dikosongkan.
Data dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Kediri menyebut letusan pertama terjadi pada pukul 22.55 WIB. Letusan berikutnya terjadi pada pukul 23.00 WIB dan 23.23 WIB.
Letusan besar terjadi pada pukul 23.29 WIB. Lalu pada pukul 23.36 WIB, hujan batu sampai ke Pare, Kediri. Pada pukul 23.41 WIB, hujan kerikil sampai ke wilayah Wates dan pesantren Kota Kediri.
3. Semburan Lava Pijar Terlihat Jelas di Gunung Kelud
Semburan lava pijar dari puncak Gunung Kelud yang berada pada ketinggian 1.776 meter di atas permukaan laut terlihat jelas dari Kaweron, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, pada radius 15-20 kilometer dari puncak gunung itu.
Dalam radius tergolong aman dari aliran lahar itu, warga berhamburan ke luar rumah. Tiang listrik dipukul bertalu-talu pertanda bahaya, sejak gunung yang meliputi wilayah Kabupaten Blitar, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Malang daerah Pujon dan Ngantang di sisi barat itu, dikabarkan meletus.
Warga berhamburan ke jalan raya yang tidak terhalang bangunan dan pepohonan untuk menyaksikan dan memastikan Gunung Kelud benar-benar meletus seperti kabar yang tersiar sejak pukul 22.56 WIB.
4. Daftar Kota yang Terkena Muntahan Abu Gunung Kelud
Gunung Kelud mulai erupsi pada Kamis malam, sekitar pukul 22.55 WIB. Letusan berikutnya terjadi pada pukul 23.00 WIB dan 23.23 WIB. Letusan besar terjadi pada pukul 23.29 WIB. Kemudian disusul hujan batu dan abu vulkanik ke sejumlah kota-kota di sekitarnya.
Abu vulkanik yang menyebar membuat jarak pandang di sejumlah wilayah Jawa Timur (Jatim), Jawa Tengah (Jateng), dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Jumat (14/2/2014) pagi menjadi terbatas. Penerbangan dari dan menuju kawasan Jatim dan Jateng dibatalkan. Candi Borobudur dan Prambanan pun ditutup.
Ini daftar kota atau kabupaten yang terkena muntahan abu vulkanik akibat letusan Gunung Kelud, yang dihimpun Liputan6.com, Jumat (14/2/2014).
5. Meletusnya Gunung Kelud Disorot Dunia
Muntahan Kelud yang menyebar sampai puluhan kota di Pulau Jawa ini disorot dunia. Sejumlah media asing mewartakannya. Di Amerika Serikat, CNN melaporkan berita letusan Gunung Kelud berjudul 'Indonesian volcano erupts on Java; 66,000 told to get out'.
Disebutkan, gunung berapi di pulau utama Indonesia menyemburkan gumpalan asap dan abu vulkanik. Muntahan material abu vulkanik sangat tinggi. Puluhan ribu orang yang tinggal di sekitar gunung pun langsung diungsikan demi keamanan.
"Pemerintah sebelumnya telah memperingatkan warga dan memperintahkan evakuasi warga yang tinggal hingga radius 10 kilometer," tulis CNN, edisi Jumat yang bertepatan dengan hari Valentine. (Ali/Tnt)
Baca Juga:
BMKG: Daerah yang Terpapar Abu Vulkanik Kelud Akan Diguyur Hujan
Advertisement
Relawan Dokter: Pengungsi Gunung Kelud di Kediri Trauma
Cegah Kecelakaan, Abu Gunung Kelud di Jalan Solo Dibersihkan