Citizen6, Tulungagung: Pasca erupsi Gunung Kelud yang terjadi Jumat 14 Februari, pukul 22.50 WIB dan menyemburkan berbagai material vulkanik, menyisakan debu dan pasir di rumah-rumah warga dan kawasan sekitarnya.
Selain Kediri dan Blitar, Tulungagung yang berada di bagian utara Kota Kediri juga mengalami dampak yang sama. Rumah-rumah warga terutupi debu vulkanik yang mengharuskan untuk dibersihkan.
Di Kecamatan Ngantru yang merupakan perbatasan Kediri -Tulungagung contohnya, pasca erupsi hari itu warga mulai membersihkan rumahnya masing-masing. Debu dan pasir yang menutupi bagian atap rumah, jatuh ke dalam setiap angin berhembus.
Tak dapat disangkal, perlu tenaga ekstra untuk membersihkannya. Untuk membersihkannya, warga naik menuju atap rumah menggunakan tangga dan mengeruk pasir yang menumpuk menggunakan berbagai peralatan yang ada, seperti sekop dan sapu lidi. Berkarung-karung pasir didapat dari halaman rumah masing-masing.
Hujan pasir yang mengguyur di daerah ini terjadi sesaat setelah Kelud meletus. Jatuh seperti tetesan hujan disertai gemuruh yang sangat keras dan kilatan cahaya di langit.
Dari penuturan warga, erupsi kali ini merupakan erupsi yang memiliki dampak paling dahsyat sepanjang letusan-letusan yang lain. Material yang dihasilkan pun berkali lipat jumlahnya. Bahkan di sepanjang jalan di kecamatan ini, abu pasir yang menumpuk setebal 3-5 sentimeter, dan membuat jalanan licin. Kondisi ini mengharuskan para pengendara roda dua ataupun empat untuk ekstra hati-hati. (mar)
Penulis
Rizky Johanuari Putri
Tulungagung, johanuaxxx@gmail.com
Baca juga:
7 Bandara Ini Ditutup Akibat Erupsi Kelud
Posko Amfibi Marinir Siap Bantu Korban Letusan
Warga Banjarnegara Juga Berselimut Abu Kelud
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com
Selain Kediri dan Blitar, Tulungagung yang berada di bagian utara Kota Kediri juga mengalami dampak yang sama. Rumah-rumah warga terutupi debu vulkanik yang mengharuskan untuk dibersihkan.
Di Kecamatan Ngantru yang merupakan perbatasan Kediri -Tulungagung contohnya, pasca erupsi hari itu warga mulai membersihkan rumahnya masing-masing. Debu dan pasir yang menutupi bagian atap rumah, jatuh ke dalam setiap angin berhembus.
Tak dapat disangkal, perlu tenaga ekstra untuk membersihkannya. Untuk membersihkannya, warga naik menuju atap rumah menggunakan tangga dan mengeruk pasir yang menumpuk menggunakan berbagai peralatan yang ada, seperti sekop dan sapu lidi. Berkarung-karung pasir didapat dari halaman rumah masing-masing.
Hujan pasir yang mengguyur di daerah ini terjadi sesaat setelah Kelud meletus. Jatuh seperti tetesan hujan disertai gemuruh yang sangat keras dan kilatan cahaya di langit.
Dari penuturan warga, erupsi kali ini merupakan erupsi yang memiliki dampak paling dahsyat sepanjang letusan-letusan yang lain. Material yang dihasilkan pun berkali lipat jumlahnya. Bahkan di sepanjang jalan di kecamatan ini, abu pasir yang menumpuk setebal 3-5 sentimeter, dan membuat jalanan licin. Kondisi ini mengharuskan para pengendara roda dua ataupun empat untuk ekstra hati-hati. (mar)
Penulis
Rizky Johanuari Putri
Tulungagung, johanuaxxx@gmail.com
Baca juga:
7 Bandara Ini Ditutup Akibat Erupsi Kelud
Posko Amfibi Marinir Siap Bantu Korban Letusan
Warga Banjarnegara Juga Berselimut Abu Kelud
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com
