Lomba Perahu Sambil Bersihkan Sampah Ciliwung ala Kopassus

Kopassus menggelar lomba dayung perahu pendarat karet, sembari mengangkut sampah yang ada di Sungai Ciliwung.

oleh Edward Panggabean diperbarui 15 Feb 2014, 16:30 WIB
Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD menggelar lomba dayung perahu pendarat karet atau Landing Craft Rubber (LCR), sembari mengangkut sampah-sampah yang berada di bantaran maupun pingiran Sungai Ciliwung.

Wakil Asisten Intelijen Komandan Kopassus TNI AD Letkol Inf I G Putu Danny mengatakan, gerakan bersih-bersih Kali Ciliwung ini sebagai kegiatan untuk memupuk semangat para warga yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung agar tidak membuang sampah.

Lomba yang digelar pada Sabtu (15/2/2014) pukul 08.00-11.00 WIB ini diikuti 13 tim dengan jarak 4,5 km. Masing-masing terdiri 5-6 orang. Mereka menggunakan 16 perahu. Terdiri dari 4 Tim Desa Binaan Satuan 81 Kopassus, 4 Tim Desa Binaan Grup-3 Kopassus, 2 tim dari komunitas lingkungan Green Smile, 1 tim STIMA-IMMI, 1 tim Pelajar SMUN 39, dan 1 tim pelajar SMUN 88. Masing-masing tim peserta dari desa binaan memiliki nama komunitasnya sendiri.

"Lomba perahu karet ini di samping menilai kecepatan perahu, tetapi kita juga menilai sampah yang dibawa peserta, kemudian ditimbang, penilaiannya kumulatif. Tidak hanya kecepatan perahu sampai di gasirs finish, sampah yang terberat juga dinilai," kata Putu Danny di Markas Kopasus, Jakarta.

Dia menjelaskan, peserta yang ikut adalah warga yang berada di bantaran Sungai Ciliwung, pelajar, serta komunitas lingkungan. Mereka yang menang dengan sampah paling berat timbangannya dan perahu tercepat sampai garis Finish akan memperebutkan juara I sampai V dengan hadiah paling besar Rp 3 juta.

Foto dok. Liputan6.com


"Jadi penilaiannya kumulatif. Belum tentu perahu karet lebih dulu sampai Finish, namun sampahnya tak berat sebagai pemenang, nanti panitia yang nilai," ujar dia.

Total sampah yang diangkut dari para peserta sebanyak 2.249 kilogram. Juara 1 Tim Jawara Ciliwung, juara 2 Tim Jaring Apung, juara 3 Tim Katak Hitam, juara 4 Tim Lumba-lumba dari warga desa binaan Satuan81, juara 5 Tim Kampung Gedong desa binaan grup 3.

Dengan kegiatan kali ke-3 yang digelar Kopassus ini, ke depannya sangat bermanfaat. Sebab sungai ini baik digunakan bagi masyarakat maupun sebagai ekowisata. Selain itu Sungai Ciliwung ini adalah ikonnya kota  Jakarta.

"Karena ini ikon Ibukota, karena itu kita tidak ingin ikon Ibukota jelek di mata yang melihatnya. Ingat Ciliwung, kita ingat Jakarta. Ingat Monas, kita ingat Jakarta. Jangan kita melihat yang jelek-jeleknya saja. Mari kita perbaiki," ajak Putu Danny.

Dituturkan dia, sampah-sampah yang didapat peserta dikumpulkan lalu disortir, kemudian dibawa ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) untuk diurai menjadi bahan yang bermanfaat.

"Gerakan bersih-bersih Ciliwung sebagai program green, clean, and healthy atau hijau, bersih, dan sehat akan terus digelorakan untuk menyadarkan masyarakat tentang lingkungan," demikian Putu Danny. (Edo/Sss)

Baca juga:

Bantu Evakuasi di Gunung Kelud, Kopassus Kerahkan Panser Khusus

Bantu Pengungsi, Kopassus Turunkan Tim Advance ke Gunung Kelud

Cekcok Karena Sampah, Ibu Rumah Tangga Dituntut 6 Bulan

Tim Percepatan Pembangunan `Tong Sampah`? Ahok: Ya Pecat Lagi

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya