Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan produksi minyak hanya mencapai 790.314 barel per hari (bph) hingga 12 Februari 2014.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala SKK Migas, Johanes Widjonarko mengatakan, produksi minyak tersebut hampir 100% dari rencana kerja anggaran (work plan and budget/WPNB) SKK Migas yaitu sebesar 803.827 bph.
"Produksinya capai 790,3 ribu barel hingga 12 Februari 2014. 90% work plan and budget," kata Widjonarko, saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR, di gedung DPR, Jakarta, Selasa (17/2/2013).
Widjonarko mengungkapkan, melesetnya produksi minyak dari rencana kerja anggaran tersebut diakibatkan oleh kendala cuaca yang terjadi pada awal tahun.
"Kendala cukup signfikan berasal dari gangguan cuaca," tutur Widjonarko.
Widjonarko menyebutkan, gangguan cuaca tersebut menimbulkan kerusakan fasilitas produksi migas. Kerusakan terjadi lantaran putusnya Hawser FSO Cinta Natomas, Kebocoran Hose FSO Albherka.
"Gangguan cuaca lepas pantai Jatim. Gangguan cuaca di wilayah kerja Madura dan juga ada gangguan lain lapangan CPI kebocoran pipa 30 inc itu kondisi ikut menyumbang tidak ada produksi minyak awal 2014," pungkasnya. (Pew/Ahm)
*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com
Baca juga:
Produksi Minyak Susut 10 Ribu Barel, RI Rugi Rp 3 Triliun
Produksi Minyak Meleset Lagi, Blok Cepu Jadi Kambing Hitam
Era 70-an, Produksi Minyak RI 1,6 Juta Barel/Hari
Pelaksana tugas (Plt) Kepala SKK Migas, Johanes Widjonarko mengatakan, produksi minyak tersebut hampir 100% dari rencana kerja anggaran (work plan and budget/WPNB) SKK Migas yaitu sebesar 803.827 bph.
"Produksinya capai 790,3 ribu barel hingga 12 Februari 2014. 90% work plan and budget," kata Widjonarko, saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR, di gedung DPR, Jakarta, Selasa (17/2/2013).
Widjonarko mengungkapkan, melesetnya produksi minyak dari rencana kerja anggaran tersebut diakibatkan oleh kendala cuaca yang terjadi pada awal tahun.
"Kendala cukup signfikan berasal dari gangguan cuaca," tutur Widjonarko.
Widjonarko menyebutkan, gangguan cuaca tersebut menimbulkan kerusakan fasilitas produksi migas. Kerusakan terjadi lantaran putusnya Hawser FSO Cinta Natomas, Kebocoran Hose FSO Albherka.
"Gangguan cuaca lepas pantai Jatim. Gangguan cuaca di wilayah kerja Madura dan juga ada gangguan lain lapangan CPI kebocoran pipa 30 inc itu kondisi ikut menyumbang tidak ada produksi minyak awal 2014," pungkasnya. (Pew/Ahm)
*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com
Baca juga:
Produksi Minyak Susut 10 Ribu Barel, RI Rugi Rp 3 Triliun
Produksi Minyak Meleset Lagi, Blok Cepu Jadi Kambing Hitam
Era 70-an, Produksi Minyak RI 1,6 Juta Barel/Hari