Kisah Harnaam, Gadis Cantik Berjenggot dan Berbulu Dada

Gadis cantik itu memiliki jenggot dan bulu pada dadanya. Namun anehnya, kondisi itu justru membuatnya semakin merasa lebih feminim.

oleh Tan diperbarui 18 Feb 2014, 02:32 WIB
Akibat mengalami perkembangan rambut yang berlebih, seorang gadis cantik berusia 23 tahun memiliki jenggot dan bulu pada dadanya. Namun anehnya, kondisi itu justru membuatnya semakin merasa lebih feminim dari biasanya.

Adalah Harnaam Kaur, gadis asal Slough, Berkshire yang menderita sindrom ovarium polikistik dan memiliki bulu seperti laki-laki. Jenggot pertama Harnaam mulai muncul di wajahnya ketika ia berusia 11 tahun.

Rambut dengan cepat menyebar ke dada dan lengannya, dan kondisi membuatnya menjadi korban ejekan di sekolah dan di jalan. Dia bahkan menerima ancaman pembunuhan dari orang asing melalui internet.

Tapi Harnaam telah memutuskan untuk berhenti memotong rambut tubuhnya setelah dibaptis sebagai Sikh -agama yang melarang untuk memotong rambut.

"Aku tak akan pernah kembali seperti dulu, memotong rambut wajahku. Karena Tuhan telah menciptakanku seperti itu, dan aku bahagia telah diciptakan seperti ini," ungkap Harnaam seperti dimuat Daily Mail yang dikutip Liputan6.com, Senin (17/2/2014).

"Aku merasa lebih feminin, lebih seksi, dan aku pikir aku akan terlihat seperti itu juga. Aku telah belajar untuk mencintai diriku sendiri, karena aku tidak bisa memotongnya lagi," tambahnya.

Selama masa awal remaja, Harnaam begitu malu memiliki jenggot. Alhasil, ia melakukan waxing dua kali seminggu, dan juga mencoba pemutihan serta bercukur.

Tapi rambutnya justru menjadi lebih tebal dan semakin menyebar. Sampai akhirnya ia tak mau keluar rumah karena malu. Dia mulai melukai diri sendiri dan sempat berpikir untuk bunuh diri.

"Aku diganggu, disebut buruk -di sekolah aku disebut Si Jenggot dan waria. Aku bisa menertawakan hal itu sekarang, tapi sebelumnya hal itu begitu mempengaruhiku sehingga aku mulai menyakiti diri karena merasa lebih baik daripada merasakan ejekan orang lain," jelasnya.

"Aku akan berbicara dengan orang dengan tangan di wajahku dan aku memakai celana baggy, baju longgar untuk menutupi rambut di dada dan lenganku. Aku tidak ingin pergi ke luar rumah karena tidak tahan dengan tatapan orang-orang Jadi aku akan mengunci diri di kamar. Saking parahnya, aku tidak ingin hidup lagi," urai Harnaam.

Ditentang

Keputusan Haarnam untuk tak lagi memotong rambut tubuhnya ternyata menuai pro kontra. Bahkan orangtuanya pun nmenentang keputusannya. Namun akhirnya mereka yang menentang luluh dengan keputusan Harnaam. Kini, ia merawat rambut tebal di wajah dan dadanya.

Ketika ia dibaptis sebagai Sikh, usianya 16 tahun. Dan sejak itu segalanya berubah.

"Ibu dan ayahku tidak ingin aku melakukannya -mereka berpikir aku tidak akan bisa memiliki kehidupan yang normal, jika aku memiliki jenggot. Mereka khawatir aku tidak akan bisa menikah dan tidak pernah bisa mendapatkan pekerjaan. Tapi aku ingin membuat keputusan sendiri, dan hidup untuk diriku sendiri -bukan untuk orang lain. Aku sudah cukup bersembunyi ketika itu," kenang Harnaam.

Aku sudah cukup diejek dan merugikan diri sendiri serta sempat berpikir untuk bunuh diri. Aku ingin mengubah seluruh pandangan hidupku, dan aku pikir sudah waktunya untuk bangkit.

Atas dasar itulah, orangtua Harnaam akhirnya berdamai dengan keputusannya. Sementara kakaknya, Gurdeep Singh yang berusia 18 tahun, justru menjadi pendukung terbesarnya untuk merawat rambut-rambut tubuhnya itu.

"Sangat menakutkan pergi ke luar, karena orang akan menatap lebih jauh. Pada awalnya saya marah, tapi saya menyadari bahwa mereka tidak mengerti, dan mungkin terlalu takut untuk bertanya kepadaku. Jadi aku memutuskan untuk tersenyum kepada mereka," tutur Harnaam.

Mendapat Pekerjaan

Setelah ia memutuskan untuk bangkit, Harnaam berjuang untuk mendapatkan pekerjaan dan bahkan mencukur jenggotnya pada usia 17 akibat tekanan dari anggota keluarga besarnya.

"Aku pernah mencukur jenggotku sekali setelah dibaptis. Selama beberapa saat aku benar-benar sedih. Aku hanya bisa menangis, karena aku tidak merasa seperti diriku tanpa jenggotku," ucapnya.

"Saudaraku adalah satu-satunya orang yang benar-benar terkejut dengan apa yang telah aku lakukan. Dia memelukku dan berkata aku telah melihat hal yang begitu indah dengan jenggotku. Dia tidak mengerti mengapa aku telah melakukannya. Sejak saat itu, aku berpikir tidak akan pernah memotongnya lagi," paparnya.

Tak berapa lama kemudian, Harnaam pun mendapatkan pekerjaan sebagai asisten dosen. Kepercayaan dirinya pun semakin bertambah.

"Aku masih mendapati penjaga toko memanggilku 'Pak dan mendapati tatapan aneh dari orang-orang. Mereka melihat jenggotku, tapi menyaddari aku memiliki payudara. Mungkin itu hal yang membingungkan bagi banyak orang," kenangnya.

Reaksi paling lucu yang saya dapatkan adalah dari anak-anak di sekolahku, lanjut Harnaam. Beberapa orang bertanya padaku apa jenggotku asli, dan aku bercanda dengan mengatakan itu adalah kostum Halloween. Beberapa bahkan bertanya kepada saya di mana saya membelinya dan saya hanya mengatakan 'Asda' (sebuah toko).

"Aku bisa menertawai hal itu sekarang -kadang-kadang aku mengatakan aku adalah seorang pria dan bersuara berat untuk menakut-nakuti orang lain. Cukup lucu melihat reaksi mereka," aku Harnaam.

Meskipun sering disebut pria, Harnaam mengaku kini lebih feminim.

"Aku bisa pergi keluar dan berbelanja di bagian perempuan tanpa merasa aku seharusnya tidak ada di situ. Aku memakai rok, gaun dan perhiasan. Dan aku ingin merawat kuku seperti gadis lain," kata dia.

Foto dok. Liputan6.com


Harnaam berharap kisah hidupnya bisa menginspirasi orang lain yang membutuhkan kepercayaan diri. Dia telah memutuskan untuk berbagi kisahnya di YouTube - dan terus mengupload video meskipun menerima ancaman kematian.

"Aku mendapati ancaman orang-orang yang akan membakarku dan melemparkan batu bata padaku. Tapi aku juga punya banyak pesan positif dari perempuan lain yang berada dalam situasi yang sama sepertiku. Aku juga punya banyak komentar bagus dari orang-orang di seluruh dunia. Salah satunya bahkan memintaku untuk menikah dengannya," ucap Harnaam berbinar-binar.

"Aku belum menemukan calon suami. Aku masih mendapati kesedihan dari orang-orang di komunitasku, dan itu tampaknya masih menjadi penghalang pernikahanku. Tapi aku masih muda dan masih ada banyak waktu untuk itu memikirkan pernikahan," sambungnya.

"Yang penting bagiku saat ini, aku mencintai diriku sendiri. Aku suka jenggotku dan semua yang ada pada diriku. Aku ingin perempuan lain memiliki kekuatan seperti yang aku miliki. 'Itu perjalananmu dan itu hidupmu'," kata Harnaam menyemangati orang lain. (Tnt/Mvi)

Lihat juga:

[VIDEO] Perkenalkan Kamapua, Si Babi Jago Selancar

Kisah Manju, Gadis Tak Pernah Makan Makanan Padat Seumur Hidup

[VIDEO] Bak Penari, Kucing Ini Lompat dengan 2 Kaki Belakang

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya