Perpres Tol Trans Sumatra Makin Molor

Pembangunan jalan bebas hambatan trans Sumatra masih menunggu hasil rapat terbatas para menteri.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 17 Feb 2014, 20:28 WIB
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memastikan pembangunan jalan tol Trans Sumatra bakal segera digarap. Namun pemerintah meminta supaya pembangunan jalan bebas hambatan dan Peraturan Presiden (Perpres) penugasan kembali dilakukan rapat terbatas (ratas).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa menuturkan, pembangunan jalan bebas hambatan sepanjang 2.700 kilometer (km) tetap akan berjalan karena sudah diputuskan masuk dalam proyek MP3EI.

"Trans Sumatera harus berjalan, tapi karena Menteri Pekerjaan Umum (Djoko Kirmanto) dan Wakilnya masih di Gunung Kelud, makanya rapat hari ini ditunda," kata dia di kantornya, Jakarta, Senin (17/2/2014).

Rencananya hari ini Hatta akan menggelar rapat infrastruktur bersama Menteri-menteri terkait. Namun karena alasan banyak menteri yang menemani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengunjungi para pengungsi korban letusan Gunung Kelud, akhirnya rapat dibatalkan.

Kata Hatta, Perpres penugasan PT Hutama Karya untuk menggarap Trans Sumatera memang belum terbit. "Itu nanti (Perpres) di rapat terbatas (ratas) kan lagi. Pak Dipo Alam (Sekretaris Kabinet) minta dirataskan lagi secepatnya," cetus dia.

Seperti diketahui, setelah BUMN jalan tol dan konstruksi, PT Hutama Karya (Persero) mengeluhkan lambannya penerbitan Perpres penugasan pembangunan tol Trans Sumatera, giliran pemerintah provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) yang mendesak SBY untuk segera merilis payung hukum tersebut.

Tunggu Penerbitan Perpres

Kepala Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sumut, Riadil Akhir Lubis mengatakan, proses rencana penggarapan tiga ruas tol Trans Sumatera, yakni Medan-Binjai, Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi dan Tebing Tinggi-Dumai menunjukkan kemajuan yang luar biasa. Misalnya ruas Medan-Binjai telah selesai dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum.

"Pemerintah juga sudah menganggarkan Rp 2 triliun untuk merealisasikan pembangunan ruas tol Trans Sumatera. Apalagi ruas ini sudah mendapat dukungan dari perjanjian kerja sama antara Hutama Karya dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) sehingga tak ada kendala dalam membebaskan lahan," ujar Riadil.

Kemajuan pesat ini, kata Riadil, hendaknya bersamaan dengan penerbitan Perpres penugasan kepada salah BUMN untuk merealisasikan pembangunan jalan bebas hambatan itu.

"Kami akan kirimkan surat langsung kepada Presiden supaya cepat memberikan penugasan kepada BUMN melalui penerbitan Perpres. Diharapkan ruas tol Trans Sumatera ini bisa dikerjakan 2014," terang dia.

Sementara ruas Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, menurut Riadil sudah dalam konstruksi. Pembebasan lahan pun telah berjalan 72,41% atau 320,92 hektare (ha) dari PT PTPN III dan IV serta pihak swasta. Ruas ini membentang sepanjang 70 kilometer (km) dengan investasi sekitar Rp 4,5 triliun.

"Bulan depan akan ditenderkan karena sudah ada empat konsorsium, misalnya Hutama Karya bergabung dengan Jasa Marga. Pembebasan lahan juga dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum melalui APBN 2010-2013 dan dijadikan sunk cost serta dikembalikan dalam bentuk investasi," tutur Riadil.

Dia menambahkan, pembebasan lahan untuk ruas tol lain, Tebing Tinggi-Dumai sedang dalam proses. Diharapkan desain dari jalur tersebut bakal rampung pada 2014. Namun Riadil belum dapat menyebut nilai investasi untuk pembangunan ruas tersebut karena masih dalam tahap kajian.

"Terpenting asal ada komitmen dari pemerintah dan pihak-pihak terkait. Karena proyek ini bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi Sumut dalam kurun waktu lima tahun ke depan yang ditargetkan 7% atau senilai Rp 350 triliun," tandas Riadil. (Fik/Ahm)


*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com

Baca juga:

Konstruksi Tol Lintas Sumatera Terancam Molor

Pemerintah Siap Bantu Hutama Karya Realisasikan Tol Sumatra



POPULER

Berita Terkini Selengkapnya