PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul bk (SIDO) melalui anak usahanya PT Semarang Herbal Indoplant menganggarkan dana Rp 95 miliar untuk memperluas pabriknya. Perluasan pabrik itu dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi bahan baku.
Direktur Operasional PT Semarang Herbal Indoplant, David Hidayat, menjelaskan pihaknya merasa harus memperluas pabrik karena sudah kesulitan memenuhi permintaan pasar.
Perseroan rencananya akan memperluas pabrik dari luas lahan 4.000 m2 menjadi 8.000m2 dengan menelan dana investasi Rp 95 miliar. Seluruh dana perluasan pabrik berasal dari hasil penawaran saham perdana/initial public offering (IPO).
"Selama ini hasil produksi kami 100 persen diserap untuk Tolak Angin. Pasca perluasan ini, kapasitas akan meningkat tiga kali lipat per harinya," kata David Hidayat di sela-sela acara peletakan batu pertama perluasan pabrik PT Semarang Herbal Indoplant, Selasa (18/2/2014).
PT Semarang Herbal Indoplant selama ini mengolah ekstrak bahan baku jamu. Permintaan pasar bukan hanya dari dalam negeri, namun juga dari Taiwan dan Jepang. "Kapasitas meningkat dari 3000-an menjadi 11 ribuan per hari kerja. Kami berharap bisa memenuhi permintaan pasar," tambah David.
Presiden Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat mengatakan, keunggulan industri jamu adalah semua bahan bakunya dari dalam negeri. Pihaknya memiliki 8.000 petani mitra yang memanfaatkan lahan tidak produktif menjadi produktif untuk menghasilkan bahan baku jamu.
Sementara itu, Menteri Perindustrian, MS Hidayat mengharapkan, agar perluasan pabrik ini mampu mensuplai kebutuhan bahan baku industri.
Advertisement
"Jawa Tengah itu ada tiga industri unggulan. Pertama industri jamu, kedua industri furniture dan ketiga industri tekstil. Jadi kami harapkan peningkatan kapasitas produksi ini mampu mendorong industri jamu," kata MS Hidayat. (Ahm)
*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com